LANGIT7.ID-, Jakarta- - Jenama mode Mazu Label menghadirkan koleksi terbaru yang diberi nama Diversity in Style. Melalui koleksi ini, Mazu Label menunjukkan bahwa keberagaman merupakan hal yang indah dan penuh pesona.
Diversity in Style terinspirasi dari kehidupan wanita di ibukota yang beragam, dalam hal personal style atau gaya pribadinya.
“Koleksi kali ini terinspirasi dari kehidupan wanita di ibukota yang beragam, dan mempunyai style yang berbeda berdasarkan latar belakangnya. Maka dari itu kami menampilkan busana dari bermacam occasion yaitu office wear, busana hangout dan evening dress,” kata pemiliki brand Mazu Label, Marini Zumarnis kepada
Langit7.
![Pesona Diversity in Style ala Mazu Label, Paduan Tenun Pahikung dan Denim yang Edgy]()
Koleksi terbaru Mazu Label ini sengaja didesain untuk momen khusus pada gelaran Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024. Delapan item dari koleksi Diversity in Style dipamerkan pada fashion parade di panggung IN2MF, dengan Inneka Koesherawati tampil sebagai muse.
Momen khusus tentunya Mazu Label pun menyiapkan sesuatu yang khusus, terbukti koleksi kali ini Mazu Label mencoba memadukan antara kain wastra Indonesia yaitu Tenun Pahikung yang berasal dari Nusa Tenggara Timut dipadu dengan bahan denim.
“Perpaduan Tenun Pahikung dengan bahan denim ini untuk memberi kesan Edgy Look,” tambah pemeran Ibu Peri dalam sinetron Bidadari tersebut.
Baca juga:
Bukan LV atau Gucci, Menurut Grace Tahir Ini Brand Favorit Old MoneyIa menambahkan, proses dari munculnya ide hingga menjadi sebuah karya yang bisa dibanggakan ini memakan waktu sekira satu bulan.
Tak hanya ingin berbicara soal style, Marini menegaskan bahwa ada pesan yang ingin disampaikan melalui koleksi Diversity in Style ini. Dalam konteks fesyen yaitu indahnya sebuah keberagaman yang justru bisa menjadi sebuah keselarasan dalam sebuah koleksi.
Sementara dalam kehidupan luas, keberagaman merupakan sesuatu yang indah dan bukan hal yang harus dihindari apalagi diperdebatkan.
“Tujuan kami untuk memperkenalkan keanekaragaman kain nuasatara, terutama kain dari Timur Indonesia yang eksotis. Serta sentuhan modern yang bisa menginspirasi wanita di ibukota untuk melestarikan kain nusantara yang merupakan sebuah warisan leluhur kita,” pungkasnya.
(ori)