JAKARTA, Langit7.id - Dalam sejarah, bencana gempa bumi kerap memakan banyak korban jiwa. Apa itu golden hour dan mengapa penting diperhatikan saat terjadi gempa bumi?
Menurut American College of Surgeons dalam
Advanced Trauma Life Support (2008), golden hour adalah periode kritis setelah cedera traumatis akibat bencana, di mana kecepatan penanganan medis bakal mengurangi risiko kematian.
Adapun korban gempa yang terperangkap di bawah reruntuhan disebut mampu bertahan hidup hingga seminggu atau lebih, tapi peluang tersebut juga bergantung beberapa faktor.
Hal ini diungkap Dr. Jarone Lee, pakar gawat darurat dari Massachusetts General Hospital dalam laporan
Associated Press yang terbit pada Februari 2023.
"Biasanya sangat jarang korban yang selamat setelah lima hingga tujuh hari," ujarLee.
Faktor Penting Golden Hour saat GempaBertahan hidup setelah gempa dipengaruhi oleh beberapa faktor utama.
Pertama, cedera serius seperti remuk tubuh atau amputasi anggota tubuh memerlukan pertolongan dalam waktu cepat. Dr. George Chiampas, spesialis pengobatan darurat dari Northwestern University menjelaskan, "jika tidak ditolong dalam satu jam pertama, peluang bertahan hidup sangat kecil."
Faktor penting lainnya yaitu akses terhadap air dan udara. Korban yang terperangkap di ruang kecil dengan akses udara dan air bakal berpeluang hidup lebih lama.
Di samping itu, cuaca juga andil, terutama di wilayah dengan suhu ekstrem. Sebagai contoh, cuaca dingin saat gempa Turki pada Februari 2023 memperburuk upaya penyelamatan.
Adapun terakhir, faktor usia, kondisi fisik, dan ketahanan mental turut menentukan ketahanan korban.
Dr. Christopher Colwell dari University of California menyatakan, "Kehadiran orang lain di sekitar korban bisa memberi semangat untuk bertahan hidup."
Berbanding terbalik, korban yang terisolasi tanpa kontak dengan orang lain lebih berisiko kehilangan harapan.
Perlu diketahui, beberapa kasus penyelamatan saat bencana menunjukkan kalau keajaiban masih bisa terjadi.
Setelah gempa dan tsunami di Jepang 2011, misalnya, seorang remaja dan neneknya ditemukan selamat setelah 9 hari.
Di Haiti, seorang gadis 16 tahun diselamatkan setelah 15 hari terjebak di reruntuhan pada bencana gempa 2010.***
(hbd)