LANGIT7.ID-Riyadh; Kedutaan Besar Indonesia baru baru ini menyelenggarakan Indonesia Fashion Night, sebuah malam yang merayakan desain, di Istana Budaya Riyadh.
Sugiri Suparwan, wakil kepala misi di kedutaan, mengatakan: "Malam ini kita merayakan kreativitas, budaya, dan kolaborasi saat kita memamerkan keindahan dan keragaman mode Indonesia."
Noesa Birama memamerkan koleksi dari sembilan desainer Indonesia, termasuk Deden Siswanto dan lini busananya Rachana Abra; Opie Ovie dengan Blue Journey to Eternity; Nina M. Nata dengan Splendor of Abaya; Irmasari Joedawinata dengan Hidden; Yani Halim dengan Cordial Bellis; Shaza by Adelina dengan Bon Voyage; Althafunissa by Karina dengan Haneen Jeumpa; Rinnasuri dengan Urang Minang; dan Nura Boutique oleh Oewi Wahyono dengan Floral Blooming.
Wahyono telah tinggal di Jeddah selama lebih dari 30 tahun dan mengatakan bahwa banyak karyanya yang terinspirasi dari Arab Saudi.
Ketika ditanya apakah ada unsur Saudi yang menginspirasi atau memengaruhi proses desainnya, ia merujuk pada kecintaannya pada abaya Saudi.
![Kedutaan Besar Indonesia Gelar Fashion Show Untuk Mempererat Hubungan Saudi-Indonesia]()
Ia berkata: “Saya pernah tinggal di Saudi dan Anda dapat melihat sekarang dengan pakaian yang saya kenakan, saya selalu membuat desain saya menjadi gaun, tetapi juga mirip dengan abaya.
"Bagi saya, abaya adalah sesuatu yang tak bisa saya tinggalkan. Ke mana pun saya pergi, saya selalu mengenakan abaya. Saya suka abaya, mungkin itu sebabnya.”
Ia menambahkan: “Saya mungkin akan mengubahnya sedikit, tetapi saya selalu mengenakan dan menggunakan gaya abaya.”
Berbicara tentang lini busananya, Floral Blooming, sang desainer berkata: “Desain-desain ini menceritakan kisah bunga yang mekar. Pola bahannya menampilkan banyak kupu-kupu pasir bermotif bunga.”
![Kedutaan Besar Indonesia Gelar Fashion Show Untuk Mempererat Hubungan Saudi-Indonesia]()
Hadir dalam acara peragaan busana tersebut sejumlah tokoh dari Kerajaan, termasuk pengusaha, duta besar, perancang busana, dan influencer.
Acara utama adalah peragaan busana yang berlangsung di tengah aula Istana Budaya dengan latar belakang yang memamerkan busana dan tema.
Dalam rangka mempererat kerja sama bilateral antara Arab Saudi dan Indonesia, KBRI mengundang para desainer untuk memamerkan karya mereka.
Acara diawali dengan sambutan dari Suparwan yang dilanjutkan dengan sambutan dari Yusuf Arifin, Ketua Pelaksana Fashion Show.
Wakil Kepala Misi tersebut mengatakan bahwa industri mode merupakan salah satu sektor yang paling "dinamis dan berkembang" di Indonesia.
![Kedutaan Besar Indonesia Gelar Fashion Show Untuk Mempererat Hubungan Saudi-Indonesia]()
Suparwan menambahkan: "Pada tahun 2025, pendapatan dari pasar mode Indonesia diproyeksikan mencapai $8,8 miliar dengan pertumbuhan tahunan sebesar 2,07 persen.
“Di sisi lain, pasar mode Arab Saudi diperkirakan akan menghasilkan $5,1 miliar tahun ini, tumbuh pada tingkat yang mengesankan sebesar 10,3 persen per tahun.”
Suparwan berbicara tentang “potensi besar bagi kedua pasar dan peluang yang ada di depan.”
Utusan tersebut mengatakan bahwa potensi saja tidak cukup dan perlu dihubungkan, sambil mengungkapkan harapan bahwa acara mode tersebut dapat berfungsi sebagai jembatan antara industri mode Saudi dan Indonesia sambil “membina kolaborasi, kemitraan, dan pertumbuhan bersama.”
Arifin menggambarkan acara tersebut sebagai “malam yang merayakan kreativitas, seni, dan warisan budaya Indonesia,” dengan sekitar 18 model lokal yang mengenakan tekstil tradisional Indonesia.(*/saf/srabnews)
(lam)