LANGIT7.ID-Jakarta; PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat okupansi sebesar 27 persen pada operasi perdana Kereta Api (KA) Batavia rute Gambir-Solo Balapan, Kamis (6/2). Angka ini dihitung dari 134 penumpang yang tercatat berangkat pada hari pertama dari total kapasitas 488 kursi.
Perjalanan perdana KA Batavia yang masuk dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 ini berangkat dari Stasiun Gambir pada pukul 09.35 WIB dengan estimasi waktu tiba di Stasiun Solo Balapan pukul 18.00 WIB. Kereta ini melayani lima kota besar sebagai rute pemberhentian, yaitu Jakarta (Gambir), Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, dan Solo.
Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendri Wintoko menjelaskan, KA Batavia menggunakan delapan gerbong yang terdiri dari empat gerbong eksekutif dan empat gerbong ekonomi. Setiap gerbong eksekutif mampu menampung 50 penumpang dengan total 200 kursi, sementara gerbong ekonomi berkapasitas 72 penumpang per gerbong dengan total 288 kursi menggunakan rangkaian New Generation.
"Saat ini sudah tercatat sekitar 200 keberangkatan hingga Minggu (9/2). Angka ini bisa terus bertambah karena sistem penjualan tiket yang dinamis masih dibuka," ujar Ixfan di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Dengan demikian, okupansi diprediksi meningkat hingga 41 persen menjelang akhir pekan.
Executive Vice President Daop 1 Jakarta PT KAI, Yuskal Setiawan menambahkan, pemilihan rute KA Batavia telah mempertimbangkan kota-kota penting di sepanjang jalur selatan Pulau Jawa. "Kita resmikan pada hari ini mencakup kota-kota penting yang akan kita jadikan pemberhentian sekitar Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Tengah," ujarnya.
KA Batavia saat ini beroperasi secara fakultatif pada Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. "Bisa dikatakan, karena ini kan juga liburan akhir pekan, bisa jadi penambahan jumlah penumpang karena penjualan dinamis masih dilayani, maka dimungkinkan akan mengalami peningkatan khususnya di hari Jumat besok," jelas Ixfan.
Keberadaan KA Batavia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, khususnya yang akan melakukan perjalanan dari Jakarta menuju kota-kota di sepanjang jalur selatan Pulau Jawa.
(lam)