LANGIT7.ID-Jakarta; Traveling bersama keluarga atau teman sepertinya sudah menjadi gaya hidup baru wisatawan Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru Airbnb, tren bepergian secara grup dengan minimal tiga orang menjadi preferensi utama pelancong Tanah Air di tahun 2025.
Platform penginapan global ini mencatat pertumbuhan signifikan untuk pemesanan kelompok besar, dengan peningkatan lebih dari 30 persen sepanjang 2024. Lonjakan ini terutama didorong oleh reservasi dari rombongan teman, rekan kerja, hingga komunitas hobi.
Fenomena traveling berkelompok ini juga tercermin dari pola pemilihan destinasi wisatawan Indonesia. Data Airbnb menunjukkan, kawasan Asia Tenggara masih menjadi tujuan favorit, dengan Kuala Lumpur dan Bangkok sebagai dua kota internasional yang paling sering dipesan.
Destinasi-destinasi seperti Distrik Timur Laut Pulau Penang, Wilayah Melbourne Raya, dan Johor Bahru turut masuk dalam daftar lokasi yang paling diminati. Kombinasi atraksi budaya, pusat perbelanjaan kelas dunia, dan ragam kuliner menjadi daya tarik utama bagi wisatawan grup dari Indonesia.
"Preferensi wisatawan terus berkembang dengan permintaan untuk kategori seperti Tropical, Amazing Pools, Beach, dan Surfing yang terus meningkat," ungkap laporan Airbnb, menggambarkan bagaimana kelompok wisatawan Indonesia cenderung memilih akomodasi dengan fasilitas yang bisa dinikmati bersama, dikutip Minggu (16/2/2025).
Menariknya, dari total pemesanan grup ini, generasi Z tercatat sebagai kontributor terbesar. Platform Airbnb mencatat lonjakan pemesanan dari generasi digital native ini hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2024, menunjukkan pergeseran pola traveling yang semakin dinamis.
Selain destinasi di kawasan ASEAN, wisatawan grup Indonesia juga mulai menjangkau kota-kota di Australia, Jepang, Inggris, hingga Korea Selatan. Wilayah Sydney Raya, Chuo, London, dan Distrik Mapo menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin menjelajah lebih jauh.
Tren perjalanan berkelompok ini diprediksi akan terus menguat seiring dengan pemulihan sektor pariwisata global. Hal ini juga mendorong penyedia akomodasi untuk mengembangkan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan traveling berkelompok.
(lam)