LANGIT7.ID-, Surabaya- - Prof Muhammad Nasih akan melepaskan jabatan sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) pada 16 Juni 2025 mendatang. Sebelumnya, M Nasif dua periode menjadi rektor yaitu 2015-2020 dan 2020-2025.
Selama 10 tahun menahkodai Unair, pria asal Gresik ini sukses membawa Unair dari rangking 750 menjadi 308 dunia.
Sebagai seorang dosen, guru besar, Prof Nasih tentu tidak akan berhenti berkarya. “Saya akan kembali ke habitat saya. Jadi dosen, saya masih mengajar. Dan yang pasti saya akan menjadi marbot masjid,” ujarnya.
Prof Nasih mengaku sebelum menjadi rektor, selain dosen di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), dia adalah marbot Masjid Nuruzzaman, Kampus B. “Sekarang sedang dibangun, nanti akan kembali ke sana,” tuturnya.
Masjid itu nantinya setinggi tiga lantai. Di lantai bawah akan ada toko serba guna, ada tempat makan yang bisa membuat mahasiswa dan sivitas akademika merasa nyaman.
Baca juga:
Profil Rektor Unair Muhammad Madyan: Alumni FEB, Dikenal sebagai Pakar Manajemen“Juga akan dilengkapi dengan hall dan perpustakaan. Sehingga ketika nanti ada yang menunggu shalat bisa sambil membaca,” katanya.
Diketahui, guru besar akuntansi manajemen itu sangat erat dengan masjid sejak kecil. Dia merupakan anak seorang guru ngaji Abdul Wahab (alm) dan ibu Djuwariyah. Tidak heran bila, sejak kecil selalu dekat dengan masjid.
Hingga remaja, bungsu enam bersaudara itu selalu aktif sebagai remaja masjid atau remas. Saat kuliah di Unair, Prof. Nasih juga UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Islam) yang sekarang menjadi UKM-KI.
Dia kuliah di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unair. Gelar magister didapatnya di Teknik Manajemen Industri ITB. Sementara itu, gelar doktor didapat di Program Doktor Ilmu Ekonomi PPS Unair.
Karier Prof Nasih terbilang terbilang cukup mentereng. Dia diterima sebagai caon PNS tenaga pengajar pada 1991. Pada 2003 didapuk menjadi Ketua Lab Pengembangan Akuntansi dan Pajak.
Prof. Nasih juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Unair pada 2007, sebelum akhirnya diangkat menjadi wakil rektor di 2010
(ori)