Mason Mount Ungkap Perasaan Usai Cetak Brace Spektakuler: Akhirnya Terbayar di Semifinal

LANGIT7.ID–Jakarta; Mason Mount tak mampu menyembunyikan rasa harunya setelah mencetak dua gol penting dalam kemenangan 4-1 Manchester United atas Athletic Club di semifinal Liga Europa. Dalam wawancara pascalaga bersama TNT Sports, gelandang Inggris itu mengungkapkan bagaimana perjuangan panjangnya dari cedera akhirnya terbayar lunas di malam bersejarah di Old Trafford.

“Sudah sangat sulit sejak saya datang ke sini karena cedera,” ujar Mount jujur. “Tapi saya tetap positif dan tahu sesuatu yang baik akan datang – dan itu akhirnya terwujud di semifinal ini.”

Baca juga: Mount & Casemiro Jadi Pahlawan, Manchester United Bungkam Athletic 4-1 dan Melaju ke Final Liga Europa!

Mount menjadi pemantik kebangkitan United lewat gol pertamanya yang menyamakan skor 1-1 di menit ke-71, hasil dari pergerakan cerdik dan sepakan melengkung ke tiang jauh. Gol itu, menurut Mount, menjadi titik balik performa tim. “Kami sempat tertekan di awal, tapi gol itu membuat kami lebih tenang.”

Ia juga menyoroti kerja kerasnya selama masa pemulihan. “Saya berlatih keras setiap hari dan ketika dapat kesempatan seperti ini, saya ingin memberi dampak. Pertandingan tadi ketat.”

Baca juga: Statistik Babak Pertama: Athletic Lebih Tajam, United Gagal Manfaatkan 53% Penguasaan Bola

Puncaknya terjadi di injury time ketika Mount mencetak gol keduanya dengan tembakan luar biasa dari dekat garis tengah lapangan, memanfaatkan kesalahan kiper Athletic. “Saat lihat kiper maju, saya cuma pikir ‘targetkan gawang’. Sama seperti gol pertama, itu murni insting – berbalik badan dan tembak sekuatnya.”

Mount juga mengapresiasi dukungan luar biasa dari suporter yang memenuhi Old Trafford malam itu. “Dukungan mereka luar biasa dan mereka terus bersama kami. Ini dua gol pertama saya di Old Trafford dan itu sangat spesial.”

Baca juga: Athletic Unggul 1-0 atas United di Paruh Pertama, Garnacho Gagal Cetak Gol

Ia menutup dengan tekad tinggi jelang laga final. “Sekarang kami harus kembali ke Bilbao dan menyelesaikannya di sana.”