1.016 Siswi Ramaikan MilkLife Soccer Challenge Solo, 60 Talenta Terpantau untuk Pelatnas Usia Dini

LANGIT7.ID-Solo; Gelaran MilkLife Soccer Challenge – Solo 2025 bukan hanya soal kompetisi, tapi juga menjadi ajang tumbuhnya ekosistem sepak bola putri sejak usia dini. Lonjakan jumlah peserta dari tahun ke tahun menunjukkan tingginya antusiasme pelajar di Surakarta dan sekitarnya untuk menekuni olahraga ini secara serius.

Dibandingkan dengan seri pertama tahun 2024 yang hanya melibatkan 389 siswi, jumlah peserta di Solo tahun ini melonjak drastis menjadi 1.016 siswi dari 58 SD dan MI. Angka ini bahkan dua kali lipat dari gelaran seri kedua pada Oktober 2024 yang mencapai 830 peserta. Pertumbuhan ini dinilai sejalan dengan peningkatan kualitas pemain di lapangan.

Baca juga: Duel Sengit di Final, SD Djamaatul Ichwan dan Al Azhar Syifa Budi Kunci Gelar Juara

“Peningkatan jumlah peserta dari seri ke seri ini membuktikan kemauan dan ketertarikan para putri menggeluti dunia sepak bola semakin bertambah besar. Kami berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya ekosistem sepak bola putri dari level usia lebih dini dan mengikuti berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam keterangannya, Minggu (18/5/2025).

Salah satu faktor pendorong semangat peserta adalah keberhasilan dua alumni MilkLife Soccer Challenge asal Solo di ajang internasional. Ika Wonda (SD Kristen Manahan) dan Adinda Resti Widayani (SDN Tempel) baru saja membawa tim MilkLife Shakers meraih posisi runner-up di ajang JSSL Singapore 7’s 2025. Prestasi mereka menjadi inspirasi nyata bahwa sepak bola putri bisa membawa prestasi lintas negara.

Kompetisi tahun ini juga dimanfaatkan sebagai ajang scouting untuk menjaring talenta terbaik. Asisten pelatih MilkLife Soccer Challenge, Asep Sunarya, mengungkapkan bahwa 60 nama sudah dipilih untuk mengikuti extra training dan pembinaan lanjutan.

“Kemampuan secara individu maupun tim teramati sudah banyak yang berkembang. Hal ini juga menunjukkan para putri juga sudah banyak yang ikut latihan di sekolah sepak bola (SSB) sehingga turnamen kali ini sangat kompetitif. Kami sudah mendapatkan kurang lebih 60 nama yang akan dipanggil mengikuti extra training. Jumlah ini sangat menggembirakan karena pasti akan semakin kompetitif pada seri selanjutnya,” jelas Coach Asep.

Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, juga memberikan apresiasi atas gelaran ini. Menurutnya, olahraga seperti sepak bola sangat penting dalam membentuk karakter anak.

“Dengan adanya turnamen sepak bola putri ini saya kira bisa lebih menguatkan lagi bagaimana para putri bisa mengembangkan diri lewat kemampuan fisik. Ternyata banyak sekali talenta muda pesepakbola putri yang luar biasa dari Solo,” tuturnya.