LANGIT7.ID-Jakarta; Benjamin Sesko datang ke Manchester United dengan ekspektasi besar setelah transfer musim panas, tapi sejauh ini belum juga tampil meyakinkan. Saat dipercaya jadi starter perdana di Premier League melawan Manchester City, ia gagal memberi dampak. United pun dihajar 3-0 di Etihad.
Sesko nyaris tak menunjukkan kualitas aslinya, sementara di sisi lain Erling Haaland justru memperlihatkan bagaimana seorang striker seharusnya bekerja dengan mencetak dua gol setelah Phil Foden membuka skor. Kini Sesko sudah melakoni empat laga liga dan satu di Piala Liga tanpa satu pun gol maupun assist.
Semakin sering dimainkan, semakin terlihat jelas masalah utamanya. Persoalan itu mirip dengan yang pernah dialami Rasmus Højlund ketika masih berseragam United.
Hanya 1 Tembakan Lawan Man CityMenghadapi City, Sesko hanya mencatat 20 sentuhan bola – paling sedikit dari semua starter. Hasilnya, cuma sekali ia bisa melepaskan tembakan. Saat debut lawan Arsenal, ia bahkan hanya menyentuh bola tujuh kali, lalu 17 kali melawan Fulham, delapan kali saat bertemu Burnley. Rata-ratanya hanya 1,3 tembakan per laga, dengan 0,3 yang tepat sasaran.
Memang, tidak semua striker harus banyak terlibat dalam permainan. Haaland, misalnya, juga minim sentuhan (31 kali) di derby Manchester, dan Viktor Gyokeres di Arsenal juga kerap begitu. Bedanya, mereka tetap dapat suplai bola yang cukup dari rekan setim, sehingga bisa menghasilkan gol.
Di United, ceritanya lebih rumit. Sampai saat ini, kalau Sesko ingin menembak ke gawang, ia seperti harus menciptakan peluangnya sendiri. Itu tugas yang berat, apalagi untuk pemain muda yang baru beradaptasi di liga baru.
Masalah serupa pernah membuat karier Højlund mandek di Old Trafford. Namun, ia kini terlihat jauh lebih percaya diri di Napoli, apalagi bermain bersama Kevin De Bruyne dan Scott McTominay. Debutnya di Italia langsung dihiasi gol.
Jika Amorim tak segera menemukan solusi, Sesko berpotensi bernasib sama – flop di Premier League.
Fans Juga Sadari Masalah SeskoPara suporter United pun menyadari hal yang sama. Seusai derby, salah satu fans menulis:
“Sesko mengalami masalah yang sama seperti Højlund. Tidak ada yang bisa memberinya bola.”
Komentar lain berbunyi:
“Manchester United punya sistem yang bikin Højlund kesulitan, sekarang Sesko pun begitu. Artinya jelas, bukan pemainnya yang salah, tapi sistemnya. Amorim yang jadi masalah.”
Seorang fans lain menambahkan:
“Mereka kira Rasmus yang jadi masalah! Padahal dia masih lebih cepat dari Sesko. United butuh perubahan! Sistem ini bawa kita ke jalan buntu.”
Ada juga yang menilai:
“Sesko mengalami hal yang sama seperti striker-striker United sebelumnya… minim peluang yang tercipta untuknya.”
“United benar-benar buruk. Ini memalukan. Fans sudah muak melihat tim ini. Højlund bukan masalah. Sesko juga bukan,” tulis suporter lain. Sementara itu, satu komentar menyimpulkan dengan singkat:
“Sesko sama sekali tidak dapat suplai bola.”
(lam)