Dinilai Hanya Aplikasi Berbagi Video Kucing & Menari, UK Tak Akan Ikuti AS Blokir TikTok
Lusi mahgriefie
            Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WIB
            UK tidak akan ikuti jejak Amerika Serikat untuk memblokir aplikasi TikTok. Foto: SkyNews
            Hingga kini Inggris tidak memiliki rencana untuk mengikuti keputusan yang diambil negara sekutunya, Amerika Serikat yaitu melarang dan memblokir TikTok.
Hal tersebut disampaikan Menteri Darren Jones, melansir news.sky.com, Senin (20/1/2025).
Ia mengatakan sebelumnya TikTok memang sudah dilarang di perangkat pemerintah, dan “tidak ada rencana” untuk memperluas larangan ini kepada konsumen yang menggunakan aplikasi tersebut untuk berbagi “video kucing atau menari”.
"Saat ini “tidak ada rencana” bagi Inggris untuk mengikuti jejak Amerika dan melarang TikTok," kata dia.
Baca juga:TikTok Offline di Amerika Sebelum UU Larangan Aplikasi Itu Mulai Berlaku
Darren Jones mengatakan, kucing dan video menari "tidak tampak seperti ancaman keamanan nasional", namun menyatakan bahwa posisi tersebut dapat berubah jika muncul isu yang "dikhawatirkan" oleh pemerintah.
Aplikasi yang dibuka di China itu “dipaksa menjadi hilang” di AS pada hari Minggu, setelah keputusan Mahkamah Agung menguatkan undang-undang yang menutup platform tersebut.
            
            Hal tersebut disampaikan Menteri Darren Jones, melansir news.sky.com, Senin (20/1/2025).
Ia mengatakan sebelumnya TikTok memang sudah dilarang di perangkat pemerintah, dan “tidak ada rencana” untuk memperluas larangan ini kepada konsumen yang menggunakan aplikasi tersebut untuk berbagi “video kucing atau menari”.
"Saat ini “tidak ada rencana” bagi Inggris untuk mengikuti jejak Amerika dan melarang TikTok," kata dia.
Baca juga:TikTok Offline di Amerika Sebelum UU Larangan Aplikasi Itu Mulai Berlaku
Darren Jones mengatakan, kucing dan video menari "tidak tampak seperti ancaman keamanan nasional", namun menyatakan bahwa posisi tersebut dapat berubah jika muncul isu yang "dikhawatirkan" oleh pemerintah.
Aplikasi yang dibuka di China itu “dipaksa menjadi hilang” di AS pada hari Minggu, setelah keputusan Mahkamah Agung menguatkan undang-undang yang menutup platform tersebut.