home masjid

Kisah Sufi: Sang Raja dan Anak Miskin

Rabu, 09 April 2025 - 05:47 WIB
Capaian hal-hal baik tidak selalu kiasan atau mesti harafiah. Ilustrasi: AI
LANGIT7.ID-Kisah ini dinukil dari buku berjudul "Tales of The Dervishes" karyaIdries Shahyang diterjemahkan Ahmad Bahar menjadi "Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi".

Seseorang tidak akan bisa melewati jalan dalam perjalanan batinnya sendirian. Saudara tidak dapat melewatinya sendirian, sebab harus ada seorang penuntun. Yang kita sebut raja adalah penuntun, dan anak miskin itu Si Pencari.

Dikisahkan bahwa Raja Mahmud dan tentaranya terpisah. Ketika sedang bersicepat mengendarai kudanya, dilihatnya seorang anak kecil berada di tepi sungai. Anak itu telah menebarkan jalanya ke sungai, dan wajahnya sangat muram.

"Anakku," kata Sang Raja, "Kenapa kau sedih? Aku tak pernah melihat orang semuram dirimu."

Anak lelaki itu menjawab, "Baginda, hamba salah seorang dari tujuh bersaudara yang tak punya ayah lagi. Kami bersama ibu kami dalam kemiskinan dan tanpa bantuan siapa pun. Hamba datang kemari setiap hari dan menebarkan jala untuk menangkap ikan agar malamnya hamba bisa makan. Kalau hamba gagal menangkap seekor ikan pun pada siang hari, kami tak punya apa-apa untuk di makan pada malam hari.

Baca juga: Kisah Sufi: Kebijaksanaan yang Diperjualbelikan

"Anakku," kata Sang Raja, "bolehkah aku membantumu?'Anak itu setuju, dan Raja Mahmud pun melemparkan jala yang, karena sentuhan keagungannya, menghasilkan seratus ikan.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya