Dikenang sebagai penyair rubaiyat, Omar Khayyam sejatinya juga ilmuwan besar Persia. Namun terjemahan Fitzgerald membuatnya lebih dipandang hedonis ketimbang sufi dan pemikir sejati.
Dari Khurasan ke India, dari seruling ke samudra jiwa. Chisytiyah menjadikan musik sebagai jembatan menuju marifat, meski di kemudian hari, irama itu disalahpahami.
Di tengah hiruk pikuk modernitas, Sufisme tetap menjadi oase sunyi pencari makna. Ajaran ini bukan sekadar mistik, tetapi jalan disiplin batin yang kini diuji oleh arus komodifikasi spiritual.
Idries Shah mengkritik kajian akademik tentang tasawuf yang terjebak teori asal-usul. Baginya, Sufisme bukan sekadar teks, melainkan jalan pengalaman spiritual yang hidup.
Sebutan-sebutan ini menambah kabut. Di telinga Barat, nama tarekat seperti Qadiriyah atau Naqsyabandiyah terdengar eksotis, kadang salah kaprah dipahami sebagai sekte atau ordo rahasia.
Kisah ini bukan sekadar humor sufistik. Ia mengguncang pemahaman tentang bentuk dan substansi, tentang kaidah dan esensi. Ia bertanya: apakah kebenaran hanya milik lidah yang fasih, atau milik hati yang menyala?
Kisah perumpamaan yang luhur ini, yang dikutip dari ajaran-ajaran Nizamudin Awlia yang hidup pada abad keempat belas, dianggap memiliki pesan-pesan kebaikan pada beberapa tingkat.
Tak disangsikan lagi bahwa ia mempunyai banyak pengagum di Barat, dan kisah-kisahnya muncul dalam karya-karya Hans Anderson, dalam Gesta Romanorum tahun 1324. Bahkan dalam karya Shakespeare.
Menurut sebuah naskah Sufi, Sultan Saladin bertemu guru agung Ahmad Al-Rifai, pendiri Tarekat Rifaiyyah, 'Kaum Darwis yang Menangis', dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Kisah ini memperkenalkan legenda lisan para darwis yang secara tradisional disusun oleh Al-Mutanabbi. Kisah-kisah ini, wasiatnya, menurut para penutur cerita, tidak boleh dituliskan selama seribu tahun.
Kisah yang menggelitik ini yang berulang kali disebutkan memiliki makna mendalam di samping pesan moral yang jelas, merupakan bagian dari naskah para darwis pengembara (Kalandar).
Kisah ini disinggung dalam buku Sir Fairfax Cartwright, Mystic Rose from Garden of the King, terbit di Inggris tahun 1899.Versi ini berasal dari Awad Afifi, seorang Tunisia, yang wafat tahun 1870.