home global news

BMKG Beberkan Penyebab Panas Ekstrem Mei 2025, Bukan Hanya Karena Musim Kemarau

Kamis, 01 Mei 2025 - 16:44 WIB
BMKG Beberkan Penyebab Panas Ekstrem Mei 2025, Bukan Hanya Karena Musim Kemarau
LANGIT7.ID-Jakarta; Cuaca panas ekstrem yang dirasakan di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa hari terakhir ternyata bukan sekadar efek pergantian musim. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada perpaduan faktor atmosfer dan posisi semu Matahari yang berperan besar terhadap suhu tinggi di bulan Mei 2025 ini.

Dalam laporannya untuk periode 29 April–5 Mei 2025, BMKG menyebut bahwa masa pancaroba ditandai dengan radiasi matahari yang tinggi di siang hari dan kelembapan yang masih cukup tinggi. Cuaca terik pun menjadi dominan, terlebih saat langit cerah tanpa banyak awan.

“Perpaduan radiasi matahari yang tinggi, dan kelembaban udara yang juga cukup tinggi, masyarakat tetap waspada terhadap potensi suhu udara yang relatif panas pada pagi hingga siang hari, dan cuaca signifikan pada sore hingga malam hari,” tulis BMKG dalam laporan tersebut.

Kondisi ini diperparah oleh kecepatan angin yang relatif lemah di sejumlah lokasi. Minimnya angin membuat panas yang terkumpul di permukaan tidak tersebar secara merata, sehingga suhu terasa makin menyengat. Data pengamatan menunjukkan bahwa suhu maksimum tertinggi pekan ini tercatat di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur sebesar 37,9°C. Diikuti oleh Tanah Merah, Papua Selatan (37°C), serta Tangerang Selatan (35,4°C).

Di sisi lain, pergeseran posisi semu Matahari juga menjadi penyebab utama penyinaran maksimum di wilayah Indonesia. Saat ini, posisi deklinasi Matahari berada di 11,2 derajat lintang utara, membuat radiasi matahari yang diterima di Indonesia sangat intensif.

Meski panas menyengat mendominasi, sejumlah wilayah Indonesia justru masih berada di masa transisi antara musim hujan dan musim kemarau. BMKG menyatakan bahwa awal musim kemarau 2025 di Indonesia berlangsung bertahap sejak April hingga Juni. Beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau pada Mei, seperti sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, dan Papua bagian selatan.

“Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus 2025,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya