Anwar Abbas: Muhammadiyah Berkewajiban Dorong Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia
Tim langit 7
Senin, 19 Mei 2025 - 10:55 WIB
Anwar Abbas: Muhammadiyah Berkewajiban Dorong Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia
LANGIT7.ID-Jakarta; Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah berkomitmen untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan perbankan syariah di tanah air. Saat ini, terdapat 33 bank syariah di Indonesia, terdiri dari 14 Bank Umum Syariah (BUS) dan 19 Unit Usaha Syariah (UUS).
Muhammadiyah telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mendukung sektor ini. Pertama; gencar melakukan sosialisasi perbankan syariah kepada masyarakat, khususnya di lingkungan internal organisasi. Kedua; membangun relasi yang baik dengan seluruh perbankan syariah yang ada. Ketiga;, mendistribusikan penempatan dana organisasi ke berbagai bank syariah untuk menciptakan ekosistem yang lebih sehat.
Sebelumnya, dana Muhammadiyah banyak terkonsentrasi di Bank Syariah Indonesia (BSI). Namun, kebijakan baru telah diambil dengan menarik sebagian dana dan mendistribusikannya ke bank syariah lainnya. Langkah ini dirasakan manfaatnya oleh industri perbankan syariah secara keseluruhan.
Muhammadiyah juga menyambut baik kerja sama dengan berbagai bank syariah, termasuk penunjukan kadernya sebagai komisaris di sejumlah bank. Saat ini, salah satu kader Muhammadiyah menjabat sebagai komisaris di BSI, suatu hal yang dinilai wajar karena penunjukkan komisaris merupakan hak prerogatif bank.
"Praktik serupa juga terjadi di PT Bank KB Bukopin Syariah, yang sejak berdiri selalu menempatkan kader Muhammadiyah sebagai komisaris. Bahkan, dalam waktu dekat, bank syariah lain juga berencana melakukan hal serupa," ujar Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi bank untuk memperkuat kemitraan dengan Muhammadiyah. "Ini hal yang normal dan sah dalam dunia bisnis," tegas Anwar.
Dengan berbagai upaya ini, Muhammadiyah berharap dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.(*/saf)
Muhammadiyah telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mendukung sektor ini. Pertama; gencar melakukan sosialisasi perbankan syariah kepada masyarakat, khususnya di lingkungan internal organisasi. Kedua; membangun relasi yang baik dengan seluruh perbankan syariah yang ada. Ketiga;, mendistribusikan penempatan dana organisasi ke berbagai bank syariah untuk menciptakan ekosistem yang lebih sehat.
Sebelumnya, dana Muhammadiyah banyak terkonsentrasi di Bank Syariah Indonesia (BSI). Namun, kebijakan baru telah diambil dengan menarik sebagian dana dan mendistribusikannya ke bank syariah lainnya. Langkah ini dirasakan manfaatnya oleh industri perbankan syariah secara keseluruhan.
Muhammadiyah juga menyambut baik kerja sama dengan berbagai bank syariah, termasuk penunjukan kadernya sebagai komisaris di sejumlah bank. Saat ini, salah satu kader Muhammadiyah menjabat sebagai komisaris di BSI, suatu hal yang dinilai wajar karena penunjukkan komisaris merupakan hak prerogatif bank.
"Praktik serupa juga terjadi di PT Bank KB Bukopin Syariah, yang sejak berdiri selalu menempatkan kader Muhammadiyah sebagai komisaris. Bahkan, dalam waktu dekat, bank syariah lain juga berencana melakukan hal serupa," ujar Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi bank untuk memperkuat kemitraan dengan Muhammadiyah. "Ini hal yang normal dan sah dalam dunia bisnis," tegas Anwar.
Dengan berbagai upaya ini, Muhammadiyah berharap dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.(*/saf)
(lam)