Kementerian Agama Gandeng Microsoft, Latih 50 Ribu Guru dan Santri Kuasai AI
Tim langit 7
Senin, 20 Oktober 2025 - 14:39 WIB
Kementerian Agama Gandeng Microsoft, Latih 50 Ribu Guru dan Santri Kuasai AI
LANGIT7.ID–Jakarta;Kementerian Agama bekerja sama dengan Microsoft Indonesia mengadakan program pelatihan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi 50 ribu guru dan santri dari 512 pesantren di seluruh Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan pembelajaran inklusif dan berdaya saing di lingkungan pesantren.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, menyebut program ini sebagai “kado negara untuk para santri” menjelang peringatan Hari Santri 2025.
"Terima kasih, karena ini merupakan kado negara untuk para santri. Dua hari sebelum Hari Santri tahun 2025 ini, akan dilaksanakan pelatihan bagi 50 ribu guru dan santri dari 512 pesantren," ujar Basnang di Kantor Microsoft Indonesia, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Basnang menegaskan, pesantren memiliki potensi besar untuk berperan dalam pengembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan. Namun, hal itu hanya bisa terwujud jika pesantren ikut aktif mengisi ruang digital dengan data dan pengetahuan keislaman.
"Tantangan kita saat ini adalah bagaimana sistem AI dapat membantu pembelajaran bahasa Arab dan kitab kuning. Namun, itu hanya bisa terjadi jika ada banyak pihak yang memberikan input data. Karenanya, pesantren harus berperan aktif sebagai lembaga yang memberikan masukan ke dalam sistem pengetahuan digital," jelasnya.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menegaskan komitmen perusahaannya untuk membuka akses AI yang inklusif dan bertanggung jawab. "Microsoft berkomitmen untuk membuka akses AI secara inklusif dan terjangkau, agar santri tidak tertinggal dalam perkembangan zaman dan mampu bersaing secara global," tegas Dharma.
"Dan khusus pada kesempatan hari ini, melalui AI Teaching Power, kami menargetkan melatih 50.000 guru di lingkungan pesantren pada tahap pertama," jelasnya.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, menyebut program ini sebagai “kado negara untuk para santri” menjelang peringatan Hari Santri 2025.
"Terima kasih, karena ini merupakan kado negara untuk para santri. Dua hari sebelum Hari Santri tahun 2025 ini, akan dilaksanakan pelatihan bagi 50 ribu guru dan santri dari 512 pesantren," ujar Basnang di Kantor Microsoft Indonesia, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Basnang menegaskan, pesantren memiliki potensi besar untuk berperan dalam pengembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan. Namun, hal itu hanya bisa terwujud jika pesantren ikut aktif mengisi ruang digital dengan data dan pengetahuan keislaman.
"Tantangan kita saat ini adalah bagaimana sistem AI dapat membantu pembelajaran bahasa Arab dan kitab kuning. Namun, itu hanya bisa terjadi jika ada banyak pihak yang memberikan input data. Karenanya, pesantren harus berperan aktif sebagai lembaga yang memberikan masukan ke dalam sistem pengetahuan digital," jelasnya.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menegaskan komitmen perusahaannya untuk membuka akses AI yang inklusif dan bertanggung jawab. "Microsoft berkomitmen untuk membuka akses AI secara inklusif dan terjangkau, agar santri tidak tertinggal dalam perkembangan zaman dan mampu bersaing secara global," tegas Dharma.
"Dan khusus pada kesempatan hari ini, melalui AI Teaching Power, kami menargetkan melatih 50.000 guru di lingkungan pesantren pada tahap pertama," jelasnya.