home wisata halal

Geger Lift Kaca 182 Merer di Pantai Kelingking Bali; Australia, China, dan India Ikut Bersikap: Apakah Ini Ancaman Pariwisata?

Ahad, 09 November 2025 - 09:25 WIB
Geger Lift Kaca 182 Merer di Pantai Kelingking Bali Australia, China, dan India Ikut Bersikap: Apakah Ini Ancaman Pariwisata?
LANGIT7.ID-Australia, China, dan India menyikapi dihentikannya lift kaca setinggi 182 meter di Pantai Kelingking Bali: Akankah maskapai seperti Garuda Indonesia mendapat keuntungan, atau justru citra pariwisata yang akan menderita? Kontroversi ini telah memicu perdebatan signifikan di komunitas pariwisata, seiring iconic Pantai Kelingking Bali yang terkenal dengan pemandangan menakjubkan dan keindahan alamnya yang masih alami, menjadi pusat konflik antara lingkungan dan pembangunan.

Pembangunan lift kaca setinggi 182 meter, yang bertujuan untuk memudahkan akses turis ke pantai, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan environmentalis, penduduk lokal, dan traveler. Meski lift menjanjikan cara yang lebih nyaman untuk mencapai pantai, dampaknya terhadap lanskap yang masih asri, budaya lokal, dan masa depan industri pariwisata Bali masih belum pasti.

Ditangguhkannya proyek ini oleh pemerintah provinsi Bali terkait masalah perizinan justru mengintensifkan perdebatan, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah hal ini akan membantu atau menghambat sektor pariwisata pulau itu, yang sangat bergantung pada maskapai seperti Garuda Indonesia dan industri perhotelan yang berkembang pesat. Dengan jutaan pengunjung internasional yang memadati Bali setiap tahunnya, terutama dari negara-negara seperti Australia, China, dan India, efek jangka panjang dari pembangunan ini dapat membentuk ulang lanskap pariwisata Bali untuk tahun-tahun mendatang.

Lift Kaca dan Pantai Kelingking: Bali Di Bawah Kaca Pembesar

Pantai Kelingking di Bali adalah salah satu pantai terindah di dunia, dan justru karena alasan itulah dibangun lift kaca sepanjang 182 meter untuk memberikan akses lebih ke pantai. Lift ini dibangun untuk memudahkan turis yang ingin mengakses pantai dari tebing tinggi. Tanggapan turis lokal dan turis dari China Kaishi Group yang mensponsori proyek ini sangat berbeda. Proyek yang sedang berlangsung ini memunculkan banyak pertanyaan mengenai citra pariwisata berkelanjutan dan keindahan alam Bali, Indonesia.

Akhirnya, dalam beberapa bulan terakhir, penangguhan rencana untuk pulau itu dipicu oleh keputusan pemerintah Bali untuk menghentikan proyek, dengan alasan masalah perizinan yang dinilai tidak menunjukkan pertimbangan nilai yang memadai. Inti yang patut dipertanyakan adalah, "apa yang akan terjadi pada nilai pariwisata Bali dalam hal penawaran penerbangan oleh maskapai setempat, Garuda Indonesia, serta bisnis pariwisata lokal seperti hotel, restoran, dan layanan hospitality lainnya?" Akankah lift kaca ini menambah nilai yang ditawarkan, atau justru mengurangi nilai pariwisata pulau itu dalam jangka panjang?

Pulau Bali sebagai Titik Keberangkatan dan Kedatangan Favorit Traveler Internasional
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya