Fondasi Hubungan Antara Manusia dalam Perspektif Islam
Tim langit 7
Selasa, 18 November 2025 - 23:23 WIB
Fondasi Hubungan Antara Manusia dalam Perspektif Islam
Oleh Shamsi Ali Al-Nuyorki
LANGIT7.ID-Kita hidup di dunia yang terpecah belah karena banyak hal. Manusia terpecah karena ras, etnisitas, warna kulit, bahasa, budaya, dan agama. Setelah Revolusi Prancis, terbentuklah bangsa-bangsa di dunia, diikuti dengan terbentuknya berbagai faksi negara-negara. Dunia semakin terbelah dengan adanya organisasi regional seperti ASEAN, Uni Eropa, dan Uni Afrika. Bahkan, terbentuknya BRICS yang dikomandoi oleh Rusia dan China semakin mempertajam pembelahan manusia.
Di sinilah Islam sebagai agama "rahmatan lil-alamin" hadir untuk meringankan beban-beban manusia (wayadho’u anhum ishtahum). Islam harus menjadi jalan solusi dari ancaman yang terjadi dalam hubungan antar manusia yang harusnya semakin mengglobal dan interconnected.
Lalu, apa saja fondasi yang dibangun oleh Islam dalam membangun hubungan antar manusia? Berikut lima dasar Islam yang dijadikan acuan pokok:
Pertama, kemanusiaan yang tunggal. Islam mengajarkan bahwa pada esensinya, manusia itu satu (nafsu wahidah). Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran (Surah 4:1): "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu jiwa (nafs wahidah/one soul)." Kata "nafs wahidah" dimaknai sebagai "insaniah" atau kemanusiaan manusia.
Kedua, keluarga kemanusiaan universal. Islam mengajarkan bahwa manusia semua terlahir dari satu ayah (dzakar) dan satu ibu (untsa). Hal ini ditegaskan di Surah 49:13: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal."
Ketiga, keragaman adalah bukti kebesaran dan kuasa Tuhan. Islam mengajarkan bahwa keragaman bukan sekedar "nilai sosial" yang perlu dirangkul dan dihormati, tapi keragaman adalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Tuhan Pencipta alam semesta (Surah 30:22).
LANGIT7.ID-Kita hidup di dunia yang terpecah belah karena banyak hal. Manusia terpecah karena ras, etnisitas, warna kulit, bahasa, budaya, dan agama. Setelah Revolusi Prancis, terbentuklah bangsa-bangsa di dunia, diikuti dengan terbentuknya berbagai faksi negara-negara. Dunia semakin terbelah dengan adanya organisasi regional seperti ASEAN, Uni Eropa, dan Uni Afrika. Bahkan, terbentuknya BRICS yang dikomandoi oleh Rusia dan China semakin mempertajam pembelahan manusia.
Di sinilah Islam sebagai agama "rahmatan lil-alamin" hadir untuk meringankan beban-beban manusia (wayadho’u anhum ishtahum). Islam harus menjadi jalan solusi dari ancaman yang terjadi dalam hubungan antar manusia yang harusnya semakin mengglobal dan interconnected.
Lalu, apa saja fondasi yang dibangun oleh Islam dalam membangun hubungan antar manusia? Berikut lima dasar Islam yang dijadikan acuan pokok:
Pertama, kemanusiaan yang tunggal. Islam mengajarkan bahwa pada esensinya, manusia itu satu (nafsu wahidah). Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran (Surah 4:1): "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu jiwa (nafs wahidah/one soul)." Kata "nafs wahidah" dimaknai sebagai "insaniah" atau kemanusiaan manusia.
Kedua, keluarga kemanusiaan universal. Islam mengajarkan bahwa manusia semua terlahir dari satu ayah (dzakar) dan satu ibu (untsa). Hal ini ditegaskan di Surah 49:13: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal."
Ketiga, keragaman adalah bukti kebesaran dan kuasa Tuhan. Islam mengajarkan bahwa keragaman bukan sekedar "nilai sosial" yang perlu dirangkul dan dihormati, tapi keragaman adalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Tuhan Pencipta alam semesta (Surah 30:22).