LANGIT7.ID, Semarang - Sejumlah relawan muslim dari Muhammadiyah ikut membantu pemakaman pasien Covid-19 non-Islam. Sebab kehadiran ummat harus bisa membawa manfaat bagi sesama manusia tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama dan kepercayaan.
Koordinator Lapangan Pemakaman Covid-19 Magelang, Tri Susanto mengatakan, peran membantu masyarakat ini sangat membanggakan. Terlebih di Magelang sendiri ada beberapa daerah yang masih belum siap untuk pemakaman sesuai prosedur kesehatan.
Tim relawan Muhammadiyah ini malah menanggap kendala ini sebagai kesempatan untuk saling membantu dan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk warga non-Islam.
Baca Juga: Dari Dukun Magelang, Radio Ini Maksimalkan Dakwah Komunitas"Jadi awalnya ada informasi dari TRC BPBD bahwa di salah satu kecamatan di Magelang membutuhkan tim pemulasaran dan pemakaman sesuai protokol kesehatan," kata Tri seperti dilansir Muhammadiyah Online.
Menurut dia, perbuatan baik ini berangkat dari hadist Rasulullah bahwa sebaik-baiknya manusia ialah mereka yang dapat bermanfaat bagi sesama. Karena itulah timnya pun siap membantu.
Dia menceritakan pengalamannya menguburkan pasien Covid-19 non-Islam. Mulai dari membawa jenazah, pemulasaran peti jenazah, hingga dimasukan ke dalam liang lahat. Kemudian karena makam bertingkat, bagian atasnya pun ditutup dengan cor.
Setelah itu barulah di masukkan pasir untuk persiapan makam di atasnya. Dengan cara ini, satu makam bisa dimanfaatkan untuk beberapa mayat yang akan dikuburkan lagi.
"Tidak ada kendala berarti. Justru pihak keluarga merasa sangat terbantu dengan adanya tim relawan dari Muhammadiyah," katanya.
Pengalaman Tri ini menjadi bukti bahwa seorang muslim harus bisa menciptakan suasana damai bagi sekitarnya. Dengan begitu Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam menjadi negeri yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghofur.
"Hal ini bisa tercipta dengan menebar kebaikan dan manfaat kepada sesama tidak terkecuali dengan warga non-Islam," ujar Tri.
(bal)