LANGIT7.ID-, Jakarta- - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, menyoroti pentingnya iman kepada qada dan qadar. Ulama asal Rembang ini menegaskan bahwa penerimaan terhadap takdir Allah adalah fondasi utama ketenangan jiwa.
Gus Baha merujuk pada ajaran Mbah Moen dalam ceramahnya, menyoroti puncak keimanan. "Iman tertinggi adalah beriman pada qada dan qadar," beliau menjelaskan, menekankan bahwa inti dari keimanan yang hakiki adalah menerima dengan ikhlas segala ketetapan Allah, entah itu baik maupun buruk dalam pandangan manusia, dikutip Jumat (2/8/2024).
Namun, Gus Baha mengingatkan bahwa iman kepada qada dan qadar bukan berarti pasrah tanpa usaha. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal. "Kita tetap harus berusaha, tapi hasil akhirnya adalah kehendak Allah," jelasnya, mengajak umat untuk tetap optimis dalam berusaha.
Lebih lanjut, Gus Baha menyoroti relevansi ajaran ini dalam konteks kehidupan modern. Di era yang penuh tekanan dan ekspektasi tinggi, pemahaman akan qada dan qadar dapat menjadi pelindung dari stres dan kecemasan berlebihan.
"Ketika kita bisa menerima apa yang sudah digariskan, hati kita akan lebih tenang," ungkap Gus Baha. Ia menekankan bahwa ketenangan batin ini krusial untuk menjaga kesehatan mental di tengah berbagai tantangan hidup modern.
Gus Baha juga membahas pentingnya pendidikan spiritual dalam memahami konsep qada dan qadar. Menurutnya, pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dapat membantu seseorang menghadapi hidup dengan lebih bijaksana.
Dalam ceramahnya, Gus Baha mengajak umat untuk menjadikan doa sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. "Berdoa adalah bentuk pengakuan kita akan kelemahan dan ketergantungan kita kepada Allah," jelasnya, menekankan bahwa doa bukan hanya permintaan, tetapi juga wujud tawakal.
Gus Baha juga menyoroti pentingnya syukur dalam setiap keadaan. "Syukur itu kunci kebahagiaan," ujarnya. Ia mengajak umat untuk selalu bersyukur, baik dalam kesuksesan maupun kegagalan, sebagai cara untuk merasakan kedamaian hati.
Pesan Gus Baha ini menawarkan perspektif baru dalam menghadapi tantangan hidup modern. Ia menekankan bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari pencapaian duniawi, tetapi juga dari kedamaian jiwa dan penerimaan terhadap ketetapan Allah.
Ceramah inspiratif ini memberikan panduan praktis bagi mereka yang mencari ketenangan di tengah kesibukan dunia modern. Dengan memahami dan menerapkan konsep iman kepada qada dan qadar, Gus Baha yakin umat dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan tenteram.
(lam)