Cerita Unik Para Super Mom di Olimpiade Paris 2024

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Euphoria masyarakat dunia mengikuti jalannya pertandingan dari pelbagai cabang olahraga di Olimpiade Paris 2024, masih terus berlangsung. Satu hal yang menjadi perhatian yaitu sederet atlet perempuan yang berlaga adalah seorang ibu, ibu menyusui bahkan sedang mengandung. Semua berjuang sama dengan yang lain.

Bukan main perjuangan para atlet perempuan ini, dengan professionalisme-nya mereka berjuang keras untuk mengharumkan nama bangsa sekaligus berjuang terhadap diri dan keluarga.



Contohnya, atlet anggar asal Mesir yaitu Nada Hafez yang tengah hamil 7 bulan saat bertanding. Ia adalah satu-satunya atlet berbadan dua di kejuaraan olahraga terbesar di dunia itu.

Kondisi hamil tak menjadikannya suatu alasan untuk tidak berlaga. Dalam kondisi hamil 7 bulan, dimana pada umumnya wanita hamil mengenakan pakaian dan sepatu longgar demi kenyamanan, namun dengan profesionalismenya Nada Hafez mengenakan jaket penghantar listrik, pedang, dan topeng kawat untuk berlaga.

Ia berhasil memenangkan putaran pertama pada nomor sabre individu putri mengalahkan wakil Amerika Serikat Elizabeth Tartakovsky dengan pada Senin 29 Juli lalu. Kemudian pada putaran kedua, atlet 26 tahun itu dikalahkan oleh Jeon Hayoung yang merupakan pejuang dari Korea Selatan. Kekalahan tersebut menghentikan langkahnya pada babak 16 besar.



Selanjutnya ada Kim Ye Ji, atlet tembak asal Korea Selatan. Kim Ye-ji termasuk yang mencuri perhatian di tengah kemeriahan Olimpiade Paris 2024. Pada gelaran olahraga internasional ini, Kim berhasil meraih medali perak dalam nomor pistol udara 10 meter putri.

Berdasarkan tangkapan kamera, saat berlaga, Kim Ye-Ji terlihat mengaitkan boneka gajah milik anaknya di jari kiri. Mungkin ini menjadi semacam symbol “bonding” antara ibu dan anak, sekaligus penyemangat.

Satu lagi atlet perempuan yang tak kalah fenomenal, Allyson Felix. Atlet “track & field” yang juga ibu dari dua anak ini tetap bisa memenuhi tugasnya menyusui sang buah hati serta memberi perhatian selama olimpiade berlangsung.

Tak hanya itu, sebagai bentuk dukungannya terhadap sesama “ibu atlet”, ia berhasil “menciptakan” ruang untuk ibu dan anak agar bonding terjaga selama kompetisi, termasuk ruang untuk menyusui dengan bantuan sponsor.

Felix merupakan salah satu anggota Komisi Atlet di Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ia menikmati kesempatan untuk menjadi “suara bagi para ibu atlet”.

“Ini penitipan anak. Ini di sini (ruang nursery) agar para ibu dan keluarga merasa didukung. Memiliki keadaan normal adalah hal yang baik, hanya dengan memiliki ruang yang didedikasikan untuk hal ini,” ujar Felix melansir nbcolympics.com.

Ruang nursery tersebut merupakan yang pertama ada sejak Olimpiade pertama digelar.

Ide ini dimunculkan oleh Fellix berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia mengungkapkan, betapa sulitnya saat sedang berkompetisi dan juga memikirkan anak. “Kamu sangat jauh dari rumah, dan sangat sulit untuk membawa keluargamu,”

“Bahkan sulit dalam hal yang tidak saya duga, seperti menginap di hotel, mencuci botol, semua barang yang harus dibawa, memberi makan bayi Anda di stadion, siapa yang akan menjaga bayi Anda. Itu menantang, tapi saya mendapat banyak pembelajaran tentang bagaimana segala sesuatunya bisa menjadi lebih baik,” pungkasnya.