LANGIT7.ID-, Jakarta- - Setelah sukses dengan ADV 350 terdahulu, Honda kembali mencuri perhatian di ajang EICMA 2024, Milan, dengan memperkenalkan ADV 350 2025. Skutik adventure yang belum dipasarkan di Indonesia ini mengusung beragam pembaruan yang membuat para penggila touring menanti-nanti kepastian kehadirannya di Tanah Air.
Di balik bodi gagahnya, Honda menyematkan inovasi masa kini berupa layar digital TFT berukuran 5 inci. Panel modern ini menggunakan teknologi Optical Bonding yang menjamin keterbacaan informasi dalam kondisi apapun, termasuk saat matahari terik.
Skutik adventure ini memanjakan pengendaranya dengan kemampuan terhubung ke smartphone melalui Honda RoadSync, baik Android maupun iOS. Tak perlu khawatir kehabisan baterai saat touring, port USB-C siap mengisi daya perangkat digital pengendara.
Urusan touring jarak jauh semakin dimudahkan berkat windshield yang bisa diatur dalam empat level ketinggian. Para bikers bisa menyesuaikan posisi optimal untuk meminimalisir terpaan angin sesuai dengan postur tubuh masing-masing.
Yang mengejutkan, bagasi ADV 350 2025 ternyata sangat lapang. Mampu menampung dua helm full face sekaligus, skutik ini menjawab keluhan umum tentang keterbatasan ruang penyimpanan. Smart Key System melengkapi kemudahan pengoperasian tanpa perlu repot mengeluarkan kunci konvensional.
Kaki-kaki skutik berkapasitas 330cc ini diperkuat suspensi upside down di depan dan suspensi ganda plus tabung di belakang. Handling semakin mantap dengan kombinasi pelek 15 inci di depan dan 14 inci di belakang, dibalut ban 120/70 dan 140/70.
Jantung mekanis ADV 350 2025 mengadopsi standar Euro 5+ ramah lingkungan. Mesin SOHC eSP+ 1-silinder ini mampu mengeluarkan tenaga 29 dk pada 7.500 rpm dengan torsi 31,18 Nm di 5.250 rpm. Efisiensi bahan bakar tercatat 3,4 liter per 100 kilometer, menjanjikan jarak tempuh lebih dari 330 kilometer dengan tangki 11,7 liter.
Di pasar Eropa, Honda membanderol ADV 350 2025 seharga 5.899 poundsterling atau sekitar Rp 119,6 juta. Belum ada konfirmasi resmi dari AHM mengenai rencana pemasaran di Indonesia.
(lam)