LANGIT7-Balikpapan,- - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) diharapkan memperkokoh perannya dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Harapan ini diungkapkan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mewakili Menteri Agama (Menag) saat memberikan sambutan dalam Kongres III ISNU di Asrama Haji Balikpapan, Kalimantan Timur.
“ISNU berada pada posisi yang sangat penting dalam mendorong kemandirian bangsa, terutama dalam sektor sosial, ekonomi, dan pendidikan. Organisasi ini harus menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin,” ujar Kamaruddin, Jumat (29/11/2024).
Dia menyebut, Menag menggarisbawahi peran ISNU dalam mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dengan akhlak mulia.
Baca juga:
Gelar Kongres III, PP ISNU Dukung Visi Generasi Emas Indonesia Menurutnya, visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan kontribusi aktif dari organisasi keagamaan seperti ISNU untuk memperkuat ideologi Pancasila, mendorong demokrasi, dan mengembangkan ekonomi kreatif serta ekonomi hijau yang berkelanjutan.
“ISNU harus terus mendorong inovasi berbasis nilai-nilai agama untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peradaban dunia,” tambah Kamaruddin.
Kamaruddin menyoroti pentingnya ISNU dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa visi pembangunan Indonesia tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan mentalitas bangsa.
“ISNU memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak melupakan akar tradisinya, tetapi juga mampu menjadi aktor perubahan di tingkat global,” tegasnya.
Kamaruddin Amin juga mengajak seluruh anggota ISNU untuk menjadikan Kongres III ini sebagai momentum strategis dalam meneguhkan khidmah organisasi demi kemajuan bangsa.
Baca juga:
Mendikdasmen Abdul Muti Bakal Terbitkan Kebijakan untuk Kurangi Beban Administrasi Guru “Mari kita bersama-sama melangkah menuju Indonesia yang lebih maju, dengan generasi emas yang berperadaban tinggi dan mampu menjadi pemimpin di kancah internasional,” pungkasnya.
Ketua Umum PP ISNU, Ali Masykur Musa juga menekankan pentingnya peran ISNU sebagai agregator intelektual, profesional, dan teknokrat di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, ISNU adalah etalase profesionalitas NU yang dapat menjawab tantangan transformasi di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan teknokrasi.
“ISNU dirancang untuk menjadi wadah berkumpulnya teknokrat, birokrat, dan profesional NU, serta menjadi agregator asosiasi-asosiasi profesional,” ungkap Ali Masykur.
Ali Masykur juga menggarisbawahi, ISNU harus berkontribusi dalam mendukung agenda strategis nasional, terutama pada visi Indonesia Emas 2045.
“Kita persembahkan kader-kader intelektual NU ini untuk bangsa dan Nahdlatul Ulama, menuju generasi yang siap menyongsong tantangan global,” tuturnya.
(ori)