Disambangi Rombongan Hidayatullah Institute, Minaqu Bocorkan Rahasia Taklukkan Pasar Tanaman Hias Global

LANGIT7.ID-Bogor; Hidayatullah Institute melaksanakan kunjungan ke Minaqu Indonesia, Pondok Bitung, Kabupaten Bogor, Selasa (11/2). Mereka ingin menimba ilmu mengenai bisnis tanaman hias Minaqu yang kini sudah mendunia.

Hidayatullah Institute membawa rombongan sebanyak 25 orang yang merupakan peserta dari rangkaian kegiatan pelatihan.

Direktur Utama (Dirut) Hidayatullah Institute Muzakir Usman mengatakan, mereka menggelar Pelatihan Kepemimpinan Bendahara Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah se-Indonesia.

Baca juga: SHI dan Minaqu Indonesia Gelar FGD Wujudkan Jakarta sebagai Kota Hijau Masa Depan Dunia

Pelatihan tersebut mengusung tema "Kemimpinan Manhaji: Menjadi Pemimpin yang Visioner, Agile dan Progresif".

"Pelatihan ini berlangsung selama lima hari dan inu hari ketiga. Kita tidak akan pulang kalau tidak dapat pemaparan yang tuntas dari Minaqu," tutur Muzakir dalam sambutannya.

Untuk itu, mereka sengaja menyambangi markas ekspor tanaman hias tersebut di Kabupaten Bogor.

Dalam kunjungan tersebut, Hidayatullah Institute mendapatkan banyak ilmu mengenai strategi-strategi bisnis ekspor yang dikembangkan Minaqu melalui sharing session.

Tak ketinggalan, mereka juga diajak berkeliling melihat proses perawatan, pengelolaan, branding, hingga packaging tanaman hias yang akan dikirim ke luar negeri.

Sementara itu, CEO Minaqu Indonesia Ade Wardhana Adinata merasa tersanjung dengan kedatangan para peserta pelatihan tersebut. Ia mengapresiasi kegigihan para peserta yang mau datang jauh-jauh dari Jakarta Timur.

"Saya mendapat kehormatan menerima kedatangan peserta Pelatihan Kepemimpinan Bendahara Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah se-Indonesia," ungkapnya.

Hidayatullah adalah organisasi massa Islam (ormas) yang menyebarkan dakwah Islam di Indonesia yang didirikan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 5 Februari 1973. Oleh karena itu, sudah memiliki jaringan 313 sekolah, 600 pesantren dan 10 perguruan tinggi, yang tersebar di seluruh provinsi.

"Sebagai praktisi saya membagi pengalaman best pratice dalam membangun bisnis. Khususnya bagaimana memulai ekspor komoditas yang memiliki potensi pasar serta peluang dan tantangannya," papar Ade.

Minaqu pun sangat terbuka dengan kedatangan siapa pun. Karena menurut Ade, prinsipnya keanekaragaman hayati dari Indonesia memang harus disebarluaskan.

Upaya Minaqu dalam bisnis perdagangan itu pun menjadi jalan untuk penyebaran tanaman asli nusantara ke mancanegara.

Bahkan, lewat teknologi kultur jaringan, Minaqu sukses mengirimkan jutaan tanaman hias ke berbagai benua, baik Asia, Eropa, hingga Amerika.

"Semoga dapat bermanfaat dunia dan akhirat. Insyaallah ke depan akan banyak peluang kolaborasi dalam membangun bisnis berbasis komunitas yang bisa dikerjasamakan bersama DPW Hidayatullah seluruh Indonesia," tutup Ade. (*/mam)