LANGIT7.ID-Riyadh; Para akademisi Saudi telah mengidentifikasi perkembangan bahasa Arab dari prasasti kuno yang ditemukan di wilayah utara Kerajaan.
Sebuah kuliah di Universitas Islam Imam Mohammad Ibn Saud mengungkapkan bahwa keragaman tulisan dari peradaban kuno—mulai dari Thamudik hingga Nabataea—mencerminkan interaksi bangsa Arab dengan peradaban tetangga sejak abad ketiga SM.
Mereka juga memastikan bahwa aksara Arab modern berasal dari tulisan Nabataea di kota-kota bersejarah Tayma dan AlUla (barat laut Arab Saudi).
Dr. Sulaiman Al-Theeb, profesor pensiunan tulisan Arab kuno di Universitas King Saud, menyatakan bahwa keragaman prasasti tersebut menunjukkan bagaimana bangsa Arab telah berinteraksi dengan budaya tetangga sejak zaman kuno.
Al-Theeb, yang merupakan penasihat di King Faisal Center for Research and Islamic Studies, dalam pidatonya mengatakan: “Tulisan-tulisan ini banyak ditemukan di berbagai wilayah Kerajaan dan mencakup dialek lain seperti Thamudik, Aram, Saba, Mina, Safait, dan Dadan.
“Mereka mendokumentasikan sejarah yang kaya dan interaksi budaya dengan peradaban tetangga seperti Asyur, Babilonia, Ibrani, dan Yunani,” ujarnya.
Di awal pembicaraannya, Al-Theeb menyentuh hubungan antara bahasa dan tulisan serta asal-usulnya.
Ia menjelaskan bagaimana tulisan Nabataea berkembang di Tayma sebelum berubah menjadi aksara Arab yang ditemukan di AlUla pada awal abad pertama Masehi.
Dr. Abdullah Al-Asmari, wakil rektor bidang pendidikan di IMSIU, menekankan komitmen universitas dalam memperkuat kerja sama akademik internasional.
“Kami percaya pada pentingnya bermitra dengan lembaga akademik internasional untuk mengeksplorasi warisan budaya manusia, karena kemitraan ini memberikan peluang unik untuk pertukaran keahlian dan pengetahuan,” katanya.
IMSIU “memberikan perhatian khusus pada studi interdisipliner yang menghubungkan warisan dan studi kontemporer, berdasarkan keyakinan kami bahwa memahami masa lalu adalah kunci untuk membangun masa depan,” jelasnya.
“Kami berupaya memperkuat visi ini melalui program penelitian bersama dan pertukaran peneliti dengan universitas internasional terkemuka,” tambah Al-Asmari.
Dr. Khaled Al-Khara’n, dekan Fakultas Bahasa Arab di IMSIU, mengatakan: “Bahasa Arab bukan sekadar alat komunikasi, melainkan saluran budaya yang menyimpan warisan manusia yang kaya dan ciri khas yang menjadikannya salah satu bahasa paling berpengaruh di dunia.
“Fakultas ini berupaya mengungkap lebih banyak potensi bahasa Arab melalui program akademik khusus dan dampaknya terhadap peran peradabannya serta interaksinya dengan bahasa lain, dengan fokus pada aspek kognitif dan terapan yang menjadikannya salah satu bahasa utama di dunia,” kata Al-Khara’n.(*/saf/arabnews)
(lam)