Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 18 Mei 2025
home sports detail berita

Xenofobia di Stadion: Ketika Teriakan Suporter Indonesia Jadi Sorotan Dunia

nabil Ahad, 11 Mei 2025 - 14:05 WIB
Xenofobia di Stadion: Ketika Teriakan Suporter Indonesia Jadi Sorotan Dunia
LANGIT7.ID–Jakarta; Sepak bola bukan sekadar permainan. Ia adalah cerminan dari identitas, emosi, dan kekuatan kolektif suatu bangsa. Tapi dalam semangat kebangsaan itu, terkadang muncul sisi gelap: kebencian terhadap yang dianggap “bukan bagian dari kita”. Itulah xenofobia — dan dunia sepak bola sedang bergulat dengannya.

European Commission mendefinisikan xenofobia sebagai sikap, prasangka, atau tindakan permusuhan terhadap orang-orang yang dianggap asing atau berbeda dalam konteks sosial dan budaya. Di stadion, xenofobia bukan sekadar kata; ia hadir lewat sorakan, ejekan, bahkan kekerasan simbolik terhadap tim lawan dan pendukungnya.

Baca juga: Lawan China Tanpa Dukungan Penuh, FIFA Hukum Indonesia atas Aksi Suporter saat Jamu Bahrain

Dalam jurnal Sports: Social Inclusion or Racism and Xenophobia yang ditulis Nikolaos Patsantaras dan rekan-rekannya, disoroti bahwa olahraga bisa menjadi alat integrasi sosial, tetapi juga dapat menciptakan garis pemisah yang memupuk sikap eksklusif dan diskriminatif, terutama jika tidak dikawal dengan edukasi yang memadai.

Fenomena ini sangat relevan dengan kejadian baru-baru ini di Indonesia. Dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain, sekitar 200 hingga 300 suporter Indonesia dilaporkan meneriakkan yel-yel bernada kebencian dan xenofobia pada menit ke-80 pertandingan. Aksi tersebut kemudian menjadi sorotan internasional.

Sebagai respons, FIFA menjatuhkan dua sanksi resmi kepada PSSI: denda sebesar hampir Rp500 juta, dan pengurangan 15% kapasitas stadion untuk laga kandang melawan China pada 5 Juni mendatang. Area yang terdampak pengurangan ini mencakup tribun belakang gawang di sisi utara dan selatan. FIFA juga mewajibkan agar kursi yang dikosongkan dialokasikan untuk komunitas anti-diskriminasi atau keluarga, serta meminta pemasangan spanduk kampanye anti-xenofobia di stadion.

Namun, sanksi dari FIFA seharusnya dilihat bukan semata sebagai hukuman, melainkan sebagai pengingat bahwa atmosfer pertandingan perlu dijaga bersama. Dukungan kepada tim nasional tentu menjadi bagian dari kebanggaan, namun semangat tersebut sebaiknya disalurkan dengan cara yang tetap menghormati nilai-nilai sportivitas dan keberagaman.

Mewujudkan stadion yang ramah, inklusif, dan bebas diskriminasi adalah tanggung jawab kolektif—baik itu dari federasi, panitia pertandingan, media, maupun seluruh elemen pendukung sepak bola. Karena pada akhirnya, sepak bola bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang persatuan dalam keberagaman.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 18 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan