LANGIT7.ID-Jakarta; Honda kembali mengguncang peta elektrifikasi otomotif global dengan pendekatan yang tak terduga: menjadikan teknologi hybrid sebagai ujung tombak fase transisi menuju kendaraan listrik penuh. All-new Honda Prelude akan menjadi simbol pertama dari arah baru ini, lengkap dengan sistem terbaru bernama Honda S+ Shift, yang dikembangkan untuk menghadirkan akselerasi lebih tajam dan perpindahan gigi lebih halus.
Prelude hanyalah permulaan. Honda berencana meluncurkan 13 model hybrid baru secara global hingga 2031. Fokus utama ditujukan pada model-model berukuran besar, yang dianggap ideal untuk mengadopsi sistem hybrid generasi baru. Ambisi ini turut dibarengi dengan target penjualan kendaraan hybrid sebesar 2,2 juta hingga 2,3 juta unit pada tahun 2030.
Langkah ini hadir di tengah ketidakpastian ekosistem kendaraan listrik global. Di berbagai negara, regulasi lingkungan yang belum konsisten dan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas membuat laju pertumbuhan pasar mobil listrik murni (BEV) melambat secara signifikan.
Menanggapi realitas ini, CEO Honda, Toshihiro Mibe, menegaskan bahwa penyesuaian strategi bukan berarti Honda menyerah pada visi jangka panjangnya. "Penyesuaian ini bukanlah langkah mundur, tetapi merupakan penundaan dalam mencapai visi jangka panjang Honda untuk menjual 100 persen kendaraan bebas emisi pada tahun 2040," ujar Mibe, sebagaimana dilaporkan oleh ArenaEV.
Dalam penyesuaian ini, Honda memangkas investasi untuk pengembangan BEV dan perangkat lunak sebesar 30 persen, dari sekitar US$ 69 miliar menjadi US$ 48,4 miliar hingga 2030. Target penjualan BEV global pun direvisi dari 30 persen menjadi hanya sekitar 20 persen di tahun yang sama.
Meski prioritas bergeser, Honda tidak meninggalkan BEV sepenuhnya. Perusahaan tetap melanjutkan pengembangan kendaraan listrik generasi baru dengan arsitektur elektrik terpusat yang memungkinkan fitur mengemudi otonom Level 3. Model 0 Saloon dan 0 SUV yang telah diperkenalkan di CES awal tahun ini merupakan bagian dari proyek tersebut. Produksinya akan dimulai di pabrik Honda di Ohio mulai tahun depan.
Langkah ini memperlihatkan bagaimana Honda berupaya menjaga keseimbangan antara realitas pasar dan ambisi jangka panjang. Dengan mengandalkan hybrid sebagai “jembatan teknologi”, Honda memastikan bahwa transisi menuju kendaraan bebas emisi berjalan lebih matang dan strategis, bukan sekadar mengikuti tren. (
ArenaEV)
(lam)