LANGIT7.ID-Jakarta; Paris Saint-Germain akhirnya berhasil mewujudkan mimpi besar mereka: juara Liga Champions untuk pertama kalinya. Bertanding di final Liga Champions 2025 melawan Inter Milan di Allianz Arena, Jerman, PSG tampil menggila dan mencetak kemenangan telak 5-0—sekaligus mencatat rekor sebagai tim pertama yang menang lima gol tanpa balas di final Liga Champions sepanjang sejarah.
Sejak awal laga, PSG langsung mendominasi permainan. Dalam 10 menit pertama, mereka unggul cepat lewat skema serangan yang rapi. Umpan akurat dari Vitinha diteruskan Desire Doue kepada Achraf Hakimi, yang dengan mudah mencetak gol pembuka ke gawang kosong. Skor PSG vs Inter Milan berubah menjadi 1-0.
Tak lama berselang, PSG menambah keunggulan lewat skema serangan balik cepat. Willian Pacho mempertahankan bola dengan cemerlang di sisi lapangan sebelum memberi ruang bagi serangan balik. Desire Doue yang menjadi motor serangan melepaskan tembakan yang membentur bek Inter, Federico Dimarco, yang juga menjadi pemain yang membuat Doue onside di gol pertama. Skor menjadi 2-0 hanya dalam waktu 20 menit.
Inter Milan sempat membangun serangan dan menciptakan peluang lewat Marcus Thuram, tapi sundulannya dari situasi sepak pojok gagal menemui sasaran. Jelang akhir babak pertama, Khvicha Kvaratskhelia nyaris mencetak gol ketiga bagi PSG namun tembakannya meleset tipis. Babak pertama ditutup dengan skor 2-0 untuk PSG.
Di awal babak kedua, Kvaratskhelia kembali menjadi ancaman dengan dua peluang emas, tapi masih belum berbuah gol. Meski begitu, tekanan PSG tak pernah kendur. Pada menit ke-62, Desire Doue mencetak gol keduanya di laga ini dan membuat PSG makin nyaman dengan skor 3-0. Brace dari Doue menjadi momen penting yang hampir memastikan kemenangan PSG di final UCL ini.
Tak lama setelah mencetak brace, Doue ditarik keluar dan digantikan Bradley Barcola. Masuknya Barcola hampir langsung membuahkan gol keempat, namun tendangannya masih melambung di atas mistar.
Menit ke-72, Khvicha Kvaratskhelia akhirnya mencatatkan namanya di papan skor. Pemain asal Georgia ini tampil menonjol sepanjang pertandingan dan pantas mendapatkan gol atas kerja kerasnya. Skor PSG vs Inter Milan berubah jadi 4-0.
Pesta belum selesai. Lima menit jelang laga berakhir, pemain muda jebolan akademi PSG, Senny Mayulu, mencetak gol kelima. Gol tersebut sekaligus mengukir sejarah baru: PSG menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang menang 5-0 di partai final.
Gianluigi Donnarumma, kiper PSG, hanya diuji satu kali sepanjang laga lewat tembakan dari Marcus Thuram di menit ke-75. Selebihnya, pertahanan PSG sangat solid dan minim celah.
Era Baru PSG: Tanpa Mega Bintang, Tapi Lebih SolidKemenangan ini menjadi penutup manis musim PSG, yang sekaligus memastikan mereka meraih treble winners di tahun 2025. Tanpa pemain seperti Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe yang sudah hengkang—terakhir Mbappe ke Real Madrid—PSG justru tampil lebih padu.
Pelatih Luis Enrique berhasil membangun tim dengan pemain muda berbakat yang sepenuhnya memahami filosofi bermain yang ia usung. Tekanan kolektif, transisi cepat, dan penyelesaian akhir yang klinis jadi kekuatan utama mereka.
Bagi Enrique, ini adalah gelar Liga Champions keduanya setelah sebelumnya menjuarai UCL bersama Barcelona satu dekade lalu. Keberhasilannya mengangkat PSG dari “tim kaya tanpa gelar” menjadi juara Eropa membuatnya masuk dalam jajaran elite pelatih terbaik Eropa.
Dengan skuat muda yang kuat dan pelatih yang berpengalaman, PSG kini resmi masuk era baru. Tak hanya membungkam kritik, mereka juga membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi bisa menggantikan gemerlap bintang mahal.
Kemenangan 5-0 atas Inter Milan bukan hanya rekor, tapi peringatan bahwa PSG siap mendominasi Eropa di tahun-tahun mendatang.
(lam)