Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 31 Oktober 2025
home sports detail berita

Tatjana Maria: Perjalanan di Queen's Seperti Mimpi yang Jadi Nyata, di Final Bertemu Amanda Anisimova

sururi al faruq Ahad, 15 Juni 2025 - 05:19 WIB
Tatjana Maria: Perjalanan di Queen's Seperti Mimpi yang Jadi Nyata, di Final Bertemu Amanda Anisimova
LANGIT7.ID-London; Tatjana Maria menyebut penampilannya di turnamen Queen's sebagai "mimpi yang menjadi kenyataan" setelah berhasil lolos dari babak kualifikasi hingga mencapai final, tempat ia akan bertemu Amanda Anisimova.

Petenis Jerman berusia 37 tahun itu menjadi wanita tertua yang mencapai final WTA 500 setelah mengalahkan juara Australian Open, Madison Keys, dengan skor 6-3, 7-6 (7-3) di semifinal.

Sebagai ibu dua anak, Maria datang ke Queen's dengan catatan sembilan kekalahan beruntun. Namun, ia berhasil mengalahkan tiga pemain top-20 dalam perjalanannya menuju final pada hari Minggu.

"Kita harus terus maju. Tidak boleh berhenti, tidak peduli bagaimana hasilnya," kata Maria yang kini berada di peringkat 86 dunia.

"Aku mencintai tenis, aku mencintai olahraga ini, dan kita hidup untuk momen-momen spesial seperti ini—itulah yang membuatnya begitu istimewa."

Anisimova, petenis Amerika yang merupakan unggulan kedelapan, mengalahkan juara Olimpiade Zheng Qinwen dengan skor 6-2, 4-6, 6-4 dalam pertandingan ketat untuk mencapai final lapangan rumput pertamanya.

Kedua petenis kini berpeluang menjadi juara tunggal putri pertama di Queen's dalam 52 tahun terakhir.

Maria Menjalani Mimpi Bersama Keluarga

Maria mengangkat tangannya usai meraih kemenangan dan langsung bergegas merayakannya bersama suami serta putri sulungnya, Charlotte, sementara putri bungsunya, Cecilia, tetap tertidur di dalam kereta bayi.

Dia pernah mengambil cuti hamil dua kali dari tur WTA, tetapi berhasil mencapai semifinal Wimbledon pada 2022—hanya setahun setelah kelahiran putri bungsunya.

Keluarga ini selalu menemaninya berkeliling dunia. Suaminya, Charles-Edouard, adalah pelatihnya, sementara Charlotte sering terlihat di lapangan latihan.

Pesan Maria setelah mengalahkan mantan juara Wimbledon, Elena Rybakina, di perempat final adalah "jangan pernah menyerah". Motto yang sama ia ulang lagi pada Sabtu lalu setelah mengalahkan Keys yang berada di peringkat delapan dunia dengan cukup meyakinkan.

Keys, salah satu petenis yang sedang dalam performa terbaik di tur WTA, telah memenangkan tiga gelar lapangan rumput di Inggris. Namun, ia kesulitan menghadapi gaya permainan Maria yang banyak menggunakan slice.

Maria langsung menekan servis keras Keys dan berhasil memecah kebuntuan di game keempat sebelum merebut set pertama dengan percaya diri. Set kedua berlangsung sangat ketat hingga tie-break, tetapi kesalahan-kesalahan Keys memberikan empat match point kepada Maria. Ia memenangkan pertandingan saat Keys gagal mengembalikan bola di net.

"OMG, final!" tulis Maria di lensa kamera dengan emotikon senyum, sebelum berteriak kepada penonton, "Aku tidak percaya! Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan."

"Aku tidak bisa meminta turnamen yang lebih baik untuk mencapai final. Aku sangat bangga. Aku senang bisa berada di sini bersama keluarga dan timku. Ini membuat momen ini semakin istimewa—kita menjalani mimpi ini bersama."

Anisimova Lalui Pertandingan Sengit

Tahun lalu di waktu yang sama, Anisimova berada di peringkat 190 dunia setelah cuti karena alasan kesehatan mental. Kini, di usia 23 tahun, ia telah melesat ke peringkat 15 dan akan menghadapi final keduanya musim ini.

Ia sempat unggul mudah setelah merebut set pertama dari unggulan teratas, Zheng, dalam 38 menit. Namun, Zheng bangkit di set kedua dengan tujuh kali break serve, membuat Anisimova semakin frustrasi.

Zheng tampak kesulitan beradaptasi dengan lapangan rumput—ia dua kali terpeleset hingga harus mengganti sepatu di set ketiga. Angin juga mengganggu servis kedua petenis. Namun, setelah menyelamatkan tiga break point di skor 3-3, Anisimova memenangkan tiga dari empat game terakhir. Ia terjatuh lega ketika Zheng mengembalikan forehand-nya keluar.

"Aku sangat senang akhirnya bisa mengalahkannya—kami selalu bertarung ketat setiap kali bertemu, dan aku lega di akhir pertandingan," kata Anisimova.

"Kondisinya sulit, tapi kami tetap bisa menampilkan tenis yang bagus. Aku senang."(*/saf/bbc)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 31 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan