LANGIT7.ID-Jakarta; Produsen jam asal Swiss, Rolex, pertama kali meluncurkan GMT-Master yang kini menjadi ikonik pada tahun 1955, bersamaan dengan pesatnya perkembangan penerbangan komersial pasca-Perang Dunia II. Jam ini memungkinkan pilot memantau dua zona waktu sekaligus—misalnya, waktu lokal dan Greenwich Mean Time (GMT) atau zona waktu asal mereka saat terbang ke berbagai belahan dunia. Karena itu, bezel berputar 24 jam dengan warna khasnya sering dijuluki "Pepsi" oleh kolektor, mengacu pada skema warna merah-biru seperti minuman bersoda tersebut. Warna biru mewakili malam, sedangkan merah berarti siang hari.
70 tahun kemudian, Rolex masih memproduksi versi terbaru dari jam GMT-nya, dan Anda tidak perlu menjadi pilot untuk memilikinya. Namun, Anda harus merogoh kocek hingga
Rp166,5 juta (asumsi $11.100 x Rp15.000), harga retail terbaru untuk model ini. Bahkan, GMT-Master II modern bisa lebih mahal lagi karena kelangkaan jam Rolex stainless steel sporty di pasaran. Pembeli yang ingin mendapatkannya cepat tanpa antre panjang mungkin harus membayar tambahan puluhan juta rupiah ke pedagang "grey market".
Untungnya, seperti halnya jam selam Submariner, Rolex bukan lagi satu-satunya pemain di kategori GMT. Salah satu alternatif menarik datang dari Jack Mason asal Texas, yang menawarkan jam GMT berkualitas dengan harga jauh lebih terjangkau—
di bawah Rp15 juta.
Strat-o-timer: Kualitas Tinggi dengan Harga Terjangkau Jam GMT buatan Jack Mason, **Strat-o-timer**, juga dilengkapi bezel berputar 24 jam seperti Rolex. Namun, Jack Mason menawarkan lebih banyak variasi warna baik untuk dial (yang sering salah disebut sebagai "wajah jam") maupun bezel. Pembeli bisa memilih bezel warna solid seperti hijau atau merah, termasuk opsi klasik "Pepsi" biru-merah.
Yang paling penting, Strat-o-timer memiliki "jump hour"—tangan jam yang bisa disesuaikan secara independen. Misalnya, tangan GMT (berbentuk panah) bisa diatur ke zona waktu asal pemakai. Saat tiba di destinasi dengan zona waktu berbeda, pemakai hanya perlu menggeser tangan jam biasa tanpa menghentikan movement otomatis jam, sementara tangan GMT tetap menunjukkan waktu asal.
Fitur ini membedakannya dari jam GMT lain di kisaran harga serupa, yang biasanya mengharuskan pemakai menghentikan jam sejenak untuk menyetel ulang waktu lokal dan GMT secara manual.
Bukan Sekedar Tiruan, Tapi Punya Karakter Sendiri Bagi yang bukan penggemar jam, mungkin bertanya: mengapa penting melacak zona waktu asal? Jawabannya sederhana—untuk memudahkan komunikasi dengan keluarga, teman, atau rekan bisnis di negara asal saat sedang bepergian. Menghitung selisih waktu antara New York dan Los Angeles mungkin mudah, tapi bagaimana dengan Sydney?
Seperti Rolex GMT-Master II yang jauh lebih mahal, Strat-o-timer memiliki:
Diameter case 40 mm (ukuran sedang, tidak terlalu besar seperti Invicta).
Kristal safir (kaca pelindung dial) dan bezel keramik (tahan gores).
Namun, Strat-o-timer bukan tiruan persis Rolex. Beberapa perbedaannya:Tidak ada crown guard (pelindung crown).
Tanggal ditempatkan di pukul 6, bukan 3, dan tanpa pembesar tanggal "cyclops" ala Rolex—yang justru bisa jadi keunggulan karena tidak menarik perhatian pencuri.
- Diproduksi di AS (dengan beberapa komponen impor, seperti movement otomatis Miyota dari Jepang).
Seperti Rolex, Strat-o-timer menggunakan movement otomatis (tanpa baterai), di mana gerakan pergelangan tangan memutar rotor untuk mengisi tenaga pegas di dalam jam.
Kesimpulan Bagi yang menginginkan jam GMT dengan fungsi mirip Rolex tapi harga jauh lebih masuk akal, Jack Mason Strat-o-timer adalah pilihan menarik. Dengan harga di bawah Rp15 juta, jam ini menawarkan kualitas tinggi, desain modular, dan fitur praktis untuk traveler—tanpa perlu antre atau membayar harga premium seperti Rolex.
Spesifikasi Utama:
- Harga: Rp15 juta
- Movement: Miyota otomatis (made in Japan)
- Case: 40 mm, stainless steel
- Bezel: Keramik, 24 jam (opsi "Pepsi" tersedia)
- Kristal: Safir anti-gores
- Fitur: Jump hour, tanggal @ 6 jam, tahan air 100m (*/saf/moneydigest)
(lam)