LANGIT7.ID-Jakarta; Kunjungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, ke Melbourne pada Rabu (20/8) menandai babak baru penguatan peran Muhammadiyah di ranah global. Bersama sejumlah tokoh nasional, JK hadir di Muhammadiyah Australia College (MAC), institusi pendidikan yang sejak 2021 berdiri sebagai simbol internasionalisasi gerakan Muhammadiyah.
Rombongan disambut oleh Hamim Jufri, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, bersama jajaran pengelola sekolah. Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus bentuk pengakuan terhadap kiprah Muhammadiyah dalam membangun lembaga pendidikan formal di luar negeri, khususnya di Australia.
Sejak diresmikan Haedar Nashir empat tahun lalu, MAC hadir bukan sekadar sekolah, melainkan juga pusat penyebaran nilai Islam yang damai dan berkemajuan. Saat peresmian itu, Haedar menekankan, “kehadiran MAC diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menjawab isu-isu global, termasuk islamofobia, dengan membangun peradaban yang lebih maju dan berkeadaban," ujar dia dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Dukungan Pemerintah AustraliaPosisi MAC semakin kokoh dengan adanya komitmen dari Pemerintah Negara Bagian Victoria. Pada 2025, pemerintah setempat mengucurkan dana rutin AUD 35 juta ditambah bantuan khusus bagi pengembangan fasilitas. Langkah ini menunjukkan eratnya kerja sama antara Muhammadiyah dan otoritas lokal dalam menghadirkan layanan pendidikan terbuka bagi masyarakat lintas latar belakang.
Bagi komunitas diaspora Indonesia, keberadaan MAC menjadi penopang penting dalam menjaga identitas budaya dan keislaman generasi muda. Sedangkan bagi Australia, institusi ini menjadi representasi kontribusi Muslim Indonesia dalam memperkuat kehidupan multikultural dan menjalin hubungan baik antarbangsa.
Rencana Perluasan ke SydneyTidak berhenti di Melbourne, Muhammadiyah berencana memperluas kiprahnya dengan mendirikan sekolah baru di Sydney, New South Wales. Kehadiran sekolah kedua ini diharapkan mampu memperluas jangkauan manfaat pendidikan global Muhammadiyah sekaligus menjadi ruang strategis bagi diaspora Indonesia di perantauan.
Kunjungan Jusuf Kalla dan rombongan—termasuk Yendra Fahmi, Hamid Awaluddin, dan Ustaz Das’ad Latif—menjadi catatan penting perjalanan MAC. Kehadiran tokoh-tokoh nasional ini mempertegas bahwa sekolah Muhammadiyah di Australia bukan hanya milik organisasi, tetapi juga aset bangsa yang membawa nama baik Indonesia di dunia internasional. (*/bil/muhammadiyah)
(lam)