LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi berbagai kinerja TNI, alhasil selalu berada di urutan pertama sebagai lembaga negara yang paling dipercaya rakyat. Terlihat pada survei Indikator yang dilakukan 13-17 April 2021, misalnya, TNI berada di peringkat pertama dengan memperoleh 89 persen kepercayaan rakyat.
"Dalam menjaga kepercayaan rakyat, TNI harus senantiasa meningkatkan kinerjanya, tentunya dengan dukungan alutsista yang memadai," ujar Bamsoet dalam keterangannya usai perayaan peringatan
HUT ke-76 TNI di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: HUT ke-76 TNI, Prajurit Lantamal Makassar Dzikir dan Doa BersamaKetua DPR ke-20 itu mengingatkan, selain mewaspadai ancaman perang modern yang kini bertumpu pada teknologi digital, perang nuklir, biologi kimia, dan teknologi jarak jauh lainnya, TNI juga harus senantiasa mewaspadai ancaman perang ideologi. Bersama MPR RI, TNI harus turut terlibat dalam vaksinasi ideologi menggunakan vaksin Empat Pilar MPR RI yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas masyarakat agar memiliki kekebalan dalam menghalau nilai-nilai asing yang mengancam jati diri dan karakter bangsa Indonesia.
"Perang ideologi dunia merupakan bahaya laten yang bisa mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus berani mengakui, ada semacam kealpaan dalam mentransformasikan ideologi kebangsaan, dari rumusan-rumusan ideal abstrak menjadi praktik-praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan," ujarnya.
"Kita juga belum sepenuhnya optimal dalam mencegah infiltrasi narasi dan gerakan kontra ideologi negara dalam berbagai aspek," ungkapnya.
Baca Juga: HUT ke-76 TNI, Atraksi Helikopter dan Pesawat Tempur di Langit JakartaKepala Badan Bela Negara FKPPI itu menambahkan, perayaan peringatan HUT ke-76 TNI harus dijadikan momentum peningkatan kesejahteraan prajurit TNI, khususnya dalam kepemilikan rumah. Sehingga jika terjadi sesuatu kepada prajurit dalam bertugas menjaga kedaulatan negara, keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu mengalami kesulitan dalam rumah tinggal.
Menurutnya, selama ini para prajurit hanya mendapatkan fasilitas rumah dinas, yang jika pensiun harus dikembalikan kepada negara. Tidak jarang, keberadaan rumah dinas justru membuat lahirnya berbagai masalah di kemudian hari.
"Walaupun sudah ada 11 komponen tunjangan yang diterima prajurit, namun dengan beratnya tugas dalam menjaga kedaulatan negara, dengan nyawa sebagai taruhannya. Karenanya, peningkatan tunjangan menjadi mutlak dilakukan," ujarnya.
Baca Juga:
Jokowi Apresiasi Peran TNI dalam Penanganan Pandemi
Mantan Pangdam Bangun Pesantren dan Masjid di Tengah Hutan Maros(asf)