LANGIT7.ID–Jakarta; Di balik dominasi PB Djarum sebagai juara umum Polytron Muria Cup Sirnas C 2025, muncul dua nama baru yang mencuri perhatian. Mereka adalah Syadza Bella Zerlinda Jagadita dari PB Djarum dan Ahza Catur Anugrah dari PB Cahaya Lumajang. Keduanya tampil impresif dan menunjukkan potensi besar sebagai generasi baru bulutangkis Indonesia.
Bella, yang merupakan lulusan Audisi Umum PB Djarum 2024, berhasil menjuarai sektor Tunggal Anak Putri U-13. Di partai final, ia mengalahkan rekan satu klub sekaligus pemain binaan audisi 2025, Syauqia Aisya Inara. Pertandingan berlangsung sengit hingga rubber game dengan skor 17-21, 21-6, 24-22.
Meski sempat kelelahan dan nyaris menyerah, mental baja Bella menjadi pembeda. Ia tetap fokus dan berhasil membalikkan keadaan. “Saya senang banget bisa juara di Polytron Muria Cup Sirnas 2025, soalnya di final tadi pertandingannya berat banget. Saya kalah di gim pertama dan sempat ketinggalan di gim ketiga, rasanya juga capek banget, tapi saya berusaha nggak mati sendiri, tetap fokus, dan main tenang. Tadi sempat hampir mau menyerah karena sudah lelah dan napas habis, tapi saya ingat pesan pelatih supaya jangan panik dan jangan kasih poin gratis,” ucap Bella dalam keterangan resmi, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: PB Djarum Sabet 16 Gelar dan Juara Umum Polytron Muria Cup Sirnas C 2025Tak hanya sukses meraih gelar, Bella juga mengungkapkan betapa berartinya turnamen ini untuk proses perkembangan dirinya. “Dari pertandingan ini, saya tahu kalau masih suka melakukan kesalahan sendiri terutama di awal pertandingan. Jadi, ke depan harus bisa lebih sabar dan lebih siap sejak gim pertama. Semoga tahun depan bisa ikut Sirnas lagi dan meraih lebih banyak prestasi sampai bisa masuk pelatnas,” ujarnya.
Sementara itu, Ahza Catur Anugrah menjadi buah bibir setelah menorehkan kejutan di sektor Tunggal Pemula Putra U-15. Menghadapi unggulan pertama, Rafi Qabilah Fathurrahman dari PB Taqi Arena Badminton Academy, Catur menang dengan skor 19-21, 21-17, 21-16. Pertarungan selama 57 menit ini menjadi momen emosional bagi atlet yang baru pertama kali juara di level nasional.
“Luar biasa senang rasanya bisa juara di turnamen level nasional seperti Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 ini. Sebelumnya saya sering mengalami kegagalan di turnamen-turnamen lain dan baru kali ini saya bisa juara di tingkat nasional. Saya bersyukur karena pencapaian ini berkat doa dan dukungan keluarga yang selalu diberikan untuk saya. Di final saya sempat tegang karena lawannya sering menjadi juara, tapi saya berusaha untuk sabar, main tenang, dan nggak buang-buang bola,” tutur Catur.
Atlet kelahiran Lumajang ini pun menegaskan bahwa ia punya ambisi besar. “Saya ingin terus berkembang, masuk pelatnas, kemudian suatu hari bisa jadi juara dunia. Kemenangan ini juga saya persembahkan untuk orangtua dan klub Cahaya Lumajang. Mereka selalu support saya, dan semoga kemenangan ini bisa bikin klub kami makin dikenal di Indonesia,” ucapnya.
Bagi banyak pihak, prestasi Bella dan Catur bukan sekadar hasil kerja keras, tetapi juga simbol dari keberhasilan pembinaan atlet usia dini. Sebagai bagian dari regenerasi bulutangkis tanah air, dua nama ini membawa harapan baru untuk Indonesia berprestasi di panggung dunia. Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 menjadi bukti bahwa ajang nasional bukan hanya tentang memperebutkan gelar, tapi juga panggung pembuktian bagi bibit-bibit unggul masa depan.
(lam)