LANGIT7.ID–Jakarta: Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyambut para delegasi dari negara-negara ASEAN yang hadir dalam 60th Meeting of the ASEAN Committee on Culture and Information (ASEAN-COCI) di Hutan Kota by Plataran, Jakarta. Perhelatan yang berlangsung pada 24–28 November 2025 tersebut merupakan momentum strategis antar negara ASEAN dalam memperkuat kerja sama di bidang budaya, informasi, dan media.
ASEAN-COCI telah menjadi pilar penting dalam memperkuat konektivitas antar masyarakat di kawasan. Melalui berbagai platform, mulai dari forum, kunjungan studi, pertukaran budaya, produksi kolaboratif, hingga pengembangan kapasitas, ASEAN-COCI menyediakan wadah strategis bagi para seniman, pelajar, praktisi, dan pakar budaya untuk berbagai pengetahuan, kreativitas, dan inovasi. Hal ini menjadi upaya kolektif untuk mendorong tujuan bersama dalam membangun Komunitas ASEAN yang kohesif dan inklusif.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan kembali peran historis dan strategis ASEAN-COCI sejak didirikan pada 1978. “Lebih dari empat dekade telah berlalu, ASEAN-COCI telah berkembang menjadi salah satu pilar terpenting dalam memperkuat people-to-people connection, kolaborasi budaya, pertukaran informasi, dan berbagi identitas bersama ASEAN di tengah keberagaman masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11/2025).
Ia menyebut bahwa penyelenggaraan pertemuan ke-60 ini memperlihatkan komitmen berkelanjutan negara-negara ASEAN untuk menjaga semangat unity in diversity sebagai karakter kawasan.
Pada penyelenggaraan tahun ini, ASEAN-COCI juga menghadirkan rangkaian kegiatan ASEAN-COCI 2025 Jubilee Fiesta yang merayakan kontribusi komite selama hampir lima dekade, termasuk forum, pameran memorabilia, dan Kompetisi Foto Jubilee. Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasi kepada peserta dan pemenang kompetisi tersebut. “Melalui lensa, mereka menangkap momen-momen sederhana kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingatkan kita bahwa budaya hidup dalam hal yang paling dekat dan menunjukan bahwa identitas ASEAN tumbuh dari masyarakatnya,” ucapnya.
Pameran memorabilia yang digelar di Sekretariat ASEAN dan Museum Nasional Indonesia turut menampilkan perjalanan panjang ASEAN-COCI, mulai dari inisiatif awal hingga ragam kolaborasi lintas negara yang memperkaya ekosistem seni, informasi, dan media di kawasan. Menteri menilai pameran ini sebagai catatan penting yang menunjukkan bagaimana ASEAN-COCI berkembang melalui kerja sama yang konsisten dan kolaboratif.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon juga menekankan peran strategis ASEAN-COCI dalam mempertemukan para seniman, praktisi budaya, dan pemimpin sektor informasi dari seluruh kawasan. “Hal ini selaras dengan visi regional kita untuk mendorong terwujudnya komunitas sosial-kultural ASEAN yang tangguh menuju 2045,” tegasnya.
Populasi anak muda yang diproyeksikan mencapai puncaknya dengan lebih dari 220 juta jiwa, turut disinggung Menbud dalam sambutannya. Baginya, hal ini merupakan potensi luar biasa, dimana ASEAN-COCI memiliki peran penting dalam membina generasi muda. Dengan jumlah sepertiga dari total populasi kawasan, Menbud mengatakan, “Ini merupakan sebuah reservoir kreativitas, energi, dan talenta bagi pengembangan budaya dan informasi, sekaligus menentukan bagaimana ASEAN dipersepsikan, baik di kawasan maupun di dunia.”
Menteri Fadli juga menyoroti kolaborasi terbaru yang tengah dilakukan negara-negara ASEAN dalam pengajuan nominasi multinasional kebaya ke Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO yang melibatkan Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Dirinya menilai kolaborasi ini menjadi bukti bagaimana warisan budaya dapat menghubungkan setiap negara di ASEAN. “Semoga kolaborasi ini akan menginspirasi lebih banyak nominasi bersama di masa mendatang dan semakin memperkuat komitmen kolektif kita terhadap pelestarian warisan,” jelas Menbud Fadli.
Acara penyambutan dimeriahkan oleh pertunjukan lighting show dan tampilan tari Zapin Indonesia. Pertunjukan ini merepresentasikan keberagaman serta semangat keterbukaan warisan budaya negara-negara ASEAN, sekaligus menjadi momentum Indonesia dalam menampilkan keragaman serta kekayaan budaya Nusantara di hadapan para delegasi.
Hadir dalam acara yakni para ketua delegasi dari sebelas negara anggota ASEAN, antara lain Brunei Darussalam, Mohd Abdoh Damit; Kamboja, Prak Thaveak Amida; Indonesia, Ichwan Makmur Nasution; Laos, Khamphou Phiasackha; Malaysia, Nik Kamaruzaman Bin Nik Husin; Myanmar, Hlaing Win Maung; Filipina, Maria Ella Eduarte Clark; Singapura, Daryl Lim Wei Jie; Thailand, Sudruetai Lertkasem; Timor leste, Manuel Ximenes Smith; Vietnam, TRAN HAI VAN; serta perwakilan ASEAN Secretariat, Jonathan Tan Ghee Tiong.
Turut mendampingi Menbud Fadli Zon dari jajaran Kementerian Kebudayaan, antara lain Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ismunandar; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis.
Menutup sambutan, Menteri Fadli menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan dukungan berbagai pihak dalam pelaksanaan 60th Meeting of the ASEAN-COCI. Dirinya berharap perhelatan ini mampu membawa kontribusi serta dampak nyata bagi kemajuan budaya dan informasi di kawasan.
(lam)