Kabar gembira! Kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera sudah di ambang pintu. Utusan AS mendesak Hamas terima proposal yang telah disetujui Israel. Meski masih ada kendala, harapan perdamaian mulai terlihat. Namun, ancaman eskalasi regional tetap membayangi. Dunia menanti dengan cemas hasil perundingan ini.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan sandera Hamas. Scholz menekankan banyak tujuan militer telah tercapai, namun korban sipil terus bertambah. Mengakhiri konflik diyakini akan membawa de-eskalasi di kawasan Timur Tengah. Scholz berharap Israel mengambil langkah bijak demi kemanusiaan.
Inggris mendesak Israel dan Hamas segera capai kesepakatan gencatan senjata. Menlu David Lammy mendukung upaya AS, Qatar, dan Mesir dalam mediasi. Ia menekankan pentingnya menghentikan pertempuran, membebaskan sandera, dan menyalurkan bantuan ke Gaza. Israel setuju melanjutkan pembicaraan pada 15 Agustus, di tengah ancaman eskalasi konflik kawasan.
Hamas membuat perubahan signifikan dalam posisi negosiasi pembebasan sandera dengan Israel. Pejabat AS menyebut ini sebagai terobosan. Netanyahu setuju mengirim tim ke Doha untuk lanjutkan pembicaraan. Biden mendukung langkah ini. Harapan tinggi untuk kesepakatan yang bisa mengarah ke gencatan senjata permanen. Namun, masih ada tantangan dalam implementasi.