Mualaf di Kulonprogo Ini Bangun Mushalla untuk Warga Tarawih
Mahmuda attar hussein
Rabu, 13 April 2022 - 03:00 WIB
Mualaf di Kulonprogo Ini Bangun Mushalla untuk Warga Tarawih. (Foto: Istimewa).
Seorang mualaf di Kulonprogo membangun mushalla untuk warga sholat tarawih. Alasannya karena ada 4 kepala keluarga muslim yang sulit mendapati masjid terdekat.
Pak Budi membangun mushalla bagi masyarakat Padukuhan Sonyo, Dusun Jambu, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo. Lokasi di sana memang sulit menemui masjid terdekat.
Untuk sampai ke rumah ibadah, warga harus melewati perbukitan Menoreh yang terjal, serta pepohonan yang rimbun. Medan tersebut mesti mereka tempuh sepanjang empat kilometer.
Baca Juga: Kisah Prabu Siliwangi, Seorang Mualaf Penguasa Tanah Sunda
Ada 4 dari 14 kepala keluarga yang bergama Islam, termasuk Pak Budi yang kini berstatus mualaf. Motivasinya, dia ingin melaksanakan salat berjemaah dengan mudah dan nyaman, terutama di bulan Ramadan ini.
"Yang menjadi semangat saya itu, ketika membayangkan saya dan teman-teman muslim lain bisa sembahyang bersama di sini. Pas puasa bisa buka bersama, saya ingin belajar mengaji juga. Kalau kesana (masjid) jauh sekali, yang sudah tua, yo ndak kuat jauh-jauh," kata Budi melansir laman ACT, Rabu (13/4/2022).
Budi baru memeluk agama Islam tahun 2021 lalu, setelah memantapkan diri belajar dari pengajian dan ziarah selama tiga tahun sebelumnya. Dalam proses menuju syahadat itu, dia bahkan sudah mulai mengumpulkan uang dari pekerjaannya sebagai tukang bangunan untuk membangun musala.
Pak Budi membangun mushalla bagi masyarakat Padukuhan Sonyo, Dusun Jambu, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo. Lokasi di sana memang sulit menemui masjid terdekat.
Untuk sampai ke rumah ibadah, warga harus melewati perbukitan Menoreh yang terjal, serta pepohonan yang rimbun. Medan tersebut mesti mereka tempuh sepanjang empat kilometer.
Baca Juga: Kisah Prabu Siliwangi, Seorang Mualaf Penguasa Tanah Sunda
Ada 4 dari 14 kepala keluarga yang bergama Islam, termasuk Pak Budi yang kini berstatus mualaf. Motivasinya, dia ingin melaksanakan salat berjemaah dengan mudah dan nyaman, terutama di bulan Ramadan ini.
"Yang menjadi semangat saya itu, ketika membayangkan saya dan teman-teman muslim lain bisa sembahyang bersama di sini. Pas puasa bisa buka bersama, saya ingin belajar mengaji juga. Kalau kesana (masjid) jauh sekali, yang sudah tua, yo ndak kuat jauh-jauh," kata Budi melansir laman ACT, Rabu (13/4/2022).
Budi baru memeluk agama Islam tahun 2021 lalu, setelah memantapkan diri belajar dari pengajian dan ziarah selama tiga tahun sebelumnya. Dalam proses menuju syahadat itu, dia bahkan sudah mulai mengumpulkan uang dari pekerjaannya sebagai tukang bangunan untuk membangun musala.