Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home sosok muslim detail berita

Kisah Prabu Siliwangi, Seorang Mualaf Penguasa Tanah Sunda

Muhajirin Sabtu, 19 Februari 2022 - 23:05 WIB
Kisah Prabu Siliwangi, Seorang Mualaf Penguasa Tanah Sunda
Salah satu peninggalan Kerajaan Pajajaran (foto: Wikimedia Commons)
LANGIT7.ID, Jakarta - Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kencana lahir pada 1401 M di Kawali Ciamis. Dia mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan, yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun.

Namun, tak banyak yang tahu jika Prabu Siliwangi merupakan seorang mualaf. Ia memeluk Islam saat menikahi Nyi Subang Larang. Dia mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Syaikh Quro.

Indikasi Prabu Siliwangi beragama Islam tidak lepas dari perkembangan syiar Islam di wilayah Jawa Barat oleh para ulama dari Campa hingga Arab. Dia juga memiliki keturunan yang beragama Islam, terutama dari Nyi Subang Larang.

Prabu Siliwangi merupakan seorang raja Pajajaran yang terkenal dengan sakti. Namanya sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat dan memiliki kekuasaan yang sangat luas di Tanah Sunda. Dia satu-satunya Raja Sunda yang dinobatkan dua kali menjadi raja, yakni sebagai Raja Sunda Kawali dari ayahnya, Prabu Dewa Niskala dan Raja Sunda Pakuan dari mertuanya Prabu Susuktunggal.

Saat menjadi Raja Galuh Kawali, Prabu Siliwangi mendapat nama Prabu Gur Dewata Prana. Setelah itu, ketika diangkat menjadi Raja Galuh Pakuan, Prabu Siliwangi mendapat nama Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.

Prabu Siliwangi memerintah atau bertahta di Pajajaran selama 39 tahun, sejak 1482 sampai 1521 M. Dia berhasil membawa Pajajaran ke puncak kejayaan. Kekuasaannya sangat luar biasa, mulai dari Banten hingga ujung Jawa.

Ustadz Adi Hidayat dalam saluran YouTube 300 Tahun dengan judul Ternyata Prabu Siliwangi Beragama Islam menjelaskan, ketika Islam masuk ke Tanah Pajajaran di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi sama sekali tidak ada pertentangan.

Islam masuk dengan damai nyaman dan tenang luar biasa. Pada saat Prabu Siliwangi berkuasa, ulama sudah ada. Suatu ketika saat inspeksi ke daerah Karawang, dia menemukan perempuan bernama Nyai Subang Larang sedang membaca Al-Qur'an.

Nyai Subang Larang merupakan murid Syaikh Quro. Syaikh Quro memiliki nama asli Syekh Hasanuddin. Ketika pulang dari Mekkah, dia dijuluki Ummul Quro atau Syaikh Quro.

"Beliau bikin pesantren di Karawang, Pesantren Syaikh Quro, dan sampai sekarang masih ada pesantrennya," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Saat Nyai Subang Larang membaca Al-Qur'an, Prabu Siliwangi jatu hati dan langsung mengaukan lamaran. Penguasa, raja, kaya, dan tampan. Tapi, saat melamar Nyai Subang Larang, Prabu Siliwangi masih beragama Hindu.

Nyai tidak bisa menerima lamaran tersebut jika Prabu Siliwangi beragama Hindu. Ia meminta sang raja masuk Islam jika ingin menjadi suaminya.

"Zaman dulu, orang berislam itu kuat sekali. Begitu datang, 'saya ingin melamar Anda', apa katabeliau?u 'Masuk Islam dulu, baru saya ikut'," kata Adi Hidayat.

Prabu Siliwangi lalu masuk Islam dan dinikahkan oleh Sykeh Quro dengan Nyai Subang Larang. Dari pernikahan ini, dia memiliki tiga anak.

Anak pertama seorang laki-laki bernama Walang Sungsang, lahir pada 1423. Kedua, anak perempuan Rara Santang lahir pada 1426. Ketiga, laki-laki bernama Raja Sangara atau Prabu Kian Santang lahir 1427.

Semua anaknya itu beragama Islam. Walang Sungsang berganti nama menjadi Abdulloh Iman. Rara Santang berubah nama menjadi Syarifah Mudain.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan