LANGIT7.ID, Yogyakarta - Seorang
mualaf di Kulonprogo membangun mushalla untuk warga
sholat tarawih. Alasannya karena ada 4 kepala keluarga muslim yang sulit mendapati masjid terdekat.
Pak Budi membangun mushalla bagi masyarakat Padukuhan Sonyo, Dusun Jambu, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo. Lokasi di sana memang sulit menemui masjid terdekat.
Untuk sampai ke rumah ibadah, warga harus melewati perbukitan Menoreh yang terjal, serta pepohonan yang rimbun. Medan tersebut mesti mereka tempuh sepanjang empat kilometer.
Baca Juga: Kisah Prabu Siliwangi, Seorang Mualaf Penguasa Tanah SundaAda 4 dari 14 kepala keluarga yang bergama Islam, termasuk Pak Budi yang kini berstatus mualaf. Motivasinya, dia ingin melaksanakan salat berjemaah dengan mudah dan nyaman, terutama di bulan Ramadan ini.
"Yang menjadi semangat saya itu, ketika membayangkan saya dan teman-teman muslim lain bisa sembahyang bersama di sini. Pas puasa bisa buka bersama, saya ingin belajar mengaji juga. Kalau kesana (masjid) jauh sekali, yang sudah tua, yo ndak kuat jauh-jauh," kata Budi melansir laman ACT, Rabu (13/4/2022).
Budi baru memeluk agama Islam tahun 2021 lalu, setelah memantapkan diri belajar dari pengajian dan ziarah selama tiga tahun sebelumnya. Dalam proses menuju syahadat itu, dia bahkan sudah mulai mengumpulkan uang dari pekerjaannya sebagai tukang bangunan untuk membangun musala.
Saat ini pembangunan tersebut mengalami kendala karena pendanaan. Uang Budi sudah mulai habis, dan hanya sanggup membangun tempat salat beserta atap. Dia sudah berencana kelak ketika musala ini sudah rampung, akan diberi nama Nurul Huda, yang berarti cahaya petunjuk.
"Tadinya saya pengen bikin tempat buat imam, tapi dananya belum ada. Inginnya di sini ada karpet sajadah kayak di masjid lain, dan tempat wudu dengan lima keran, tapi ya menunggu dana dahulu. Yang penting sekarang ada dinding dan atapnya biar enggak kehujanan," ujarnya.
(bal)