Program Desa Wisata Tingkatkan Mata Pencaharian Masyarakat Desa
Hasanah syakim
Kamis, 16 Juni 2022 - 11:21 WIB
Desa Wisata Penglipuran di Bali (foto: kemenparekraf)
Desa wisata terbukti mampu meningkatkan mata pencaharian masyarakat desa. Kunjungan dari wisatawan mampu mendorong pengembangan desa wisata dengan mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik dan saling melengkapi dibawah tata kelola desa dengan kearifan lokal.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf), Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan dengan tingginya animo masyarakat berkunjung ke desa wisata, kemenparekraf berkomitmen untuk terus mendorong munculnya potensi-potensi desa wisata.
"Hal ini seperti ditunjukkan di Desa Wisata Penglipuran di Bali, di mana desa tersebut mampu menghasilkan lebih dari 1,45 juta dolar AS pendapatan pada 2020," kata dalam keterangan persnya Kamis (16/6/2022).
Baca juga:Festival Teluk Jailolo Jadi Ajang Promosi Wisata Andalan Maluku Utara
Menurutnya, desa wisata merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 sebagai upaya menuju pengalaman pariwisata yang berkualitas untuk pengembangkan pariwisata yang lebih baik.
"Kemenparekraf pun berkomitmen untuk mendorong implementasi pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Ada berbagai langkah yang dilakukan Kemenparekraf dalam menggenjot pembangunan desa wisata," ungkap Wayan.
Menurut Wayan, berbagai langkah dilakukan di antaranya program bantuan untuk 244 desa wisata mandiri dari 2021 hingga 2024, Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan yang sesuai dengan Standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan serta diakui oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC), dan program Indonesia Tourism Village Award.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf), Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan dengan tingginya animo masyarakat berkunjung ke desa wisata, kemenparekraf berkomitmen untuk terus mendorong munculnya potensi-potensi desa wisata.
"Hal ini seperti ditunjukkan di Desa Wisata Penglipuran di Bali, di mana desa tersebut mampu menghasilkan lebih dari 1,45 juta dolar AS pendapatan pada 2020," kata dalam keterangan persnya Kamis (16/6/2022).
Baca juga:Festival Teluk Jailolo Jadi Ajang Promosi Wisata Andalan Maluku Utara
Menurutnya, desa wisata merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 sebagai upaya menuju pengalaman pariwisata yang berkualitas untuk pengembangkan pariwisata yang lebih baik.
"Kemenparekraf pun berkomitmen untuk mendorong implementasi pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Ada berbagai langkah yang dilakukan Kemenparekraf dalam menggenjot pembangunan desa wisata," ungkap Wayan.
Menurut Wayan, berbagai langkah dilakukan di antaranya program bantuan untuk 244 desa wisata mandiri dari 2021 hingga 2024, Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan yang sesuai dengan Standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan serta diakui oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC), dan program Indonesia Tourism Village Award.