Riset Kemenkes Klaim Kunjungan ke Dokter Gigi Masih Rendah, Enzim Punya Strategi Jitu Ubah Kebiasaan Masyarakat
Nabil
Ahad, 05 Oktober 2025 - 16:44 WIB
Riset Kemenkes Klaim Kunjungan ke Dokter Gigi Masih Rendah, Enzim Punya Strategi Jitu Ubah Kebiasaan Masyarakat
LANGIT7.ID-Jakarta;Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memeriksakan kesehatan gigi masih menjadi perhatian serius. General Manager Enzim, drg. Alice Tampubolon, mengungkapkan bahwa penyakit gigi kerap dianggap sepele dan bisa diatasi sendiri tanpa bantuan dokter. Padahal, kebiasaan seperti itu justru memperburuk kondisi kesehatan gigi masyarakat.
“Di awal-awal saya selalu mengatakan bahwa penyakit gigi itu bukan penyakit yang populer. Pokoknya kalau sakit gigi itu rasanya bisa diobati sendiri aja gitu, nggak usah ke dokter,” ujar drg. Alice dalam acara Kajian Kesehatan PHBS dalam Keluarga: Menjaga Kesehatan Dimulai dari Rumah bersama Enzim yang digelar di Aula Gedung Ahmad Dahlan Lt. 5, RS Islam Pondok Kopi, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Acara ini turut menggandeng Langit7.id sebagai media partner, yang ikut berperan dalam menyebarluaskan pesan penting seputar pola hidup bersih dan sehat, terutama terkait kesehatan gigi dan mulut di lingkungan keluarga.
Menurutnya, edukasi tentang pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi perlu dimulai dari lingkungan terdekat, terutama keluarga. Melalui kolaborasi dengan organisasi perempuan Aisyiyah, Enzim berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.
“Tujuan kami memberikan edukasi ini ke Aisyiyah supaya dari ibu-ibu Aisyiyah ini menularkan, memberikan informasi ke keluarganya supaya lebih perhatian untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut,” jelasnya.
Selain fokus pada edukasi, Alice juga menekankan pentingnya memahami waktu yang tepat dalam menyikat gigi. Ia menyebutkan bahwa kebanyakan orang sudah rutin menyikat gigi dua kali sehari, namun masih salah dalam menentukan waktunya. “Cukup dua kali sehari, sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi. Tapi jangan salah waktu. Banyak orang sikat gigi sore habis mandi, terus makan malam, lalu tidur. Itu tidak efektif,” tegasnya.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat pentingnya upaya edukasi seperti yang dilakukan Enzim. Dilansir dari situs Kemenkes, Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa kunjungan masyarakat ke dokter gigi masih sangat rendah. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), sebanyak 57% penduduk berusia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi, namun hanya 11,2% atau sekitar 3 juta orang yang mencari pengobatan.
“Di awal-awal saya selalu mengatakan bahwa penyakit gigi itu bukan penyakit yang populer. Pokoknya kalau sakit gigi itu rasanya bisa diobati sendiri aja gitu, nggak usah ke dokter,” ujar drg. Alice dalam acara Kajian Kesehatan PHBS dalam Keluarga: Menjaga Kesehatan Dimulai dari Rumah bersama Enzim yang digelar di Aula Gedung Ahmad Dahlan Lt. 5, RS Islam Pondok Kopi, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Acara ini turut menggandeng Langit7.id sebagai media partner, yang ikut berperan dalam menyebarluaskan pesan penting seputar pola hidup bersih dan sehat, terutama terkait kesehatan gigi dan mulut di lingkungan keluarga.
Menurutnya, edukasi tentang pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi perlu dimulai dari lingkungan terdekat, terutama keluarga. Melalui kolaborasi dengan organisasi perempuan Aisyiyah, Enzim berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.
“Tujuan kami memberikan edukasi ini ke Aisyiyah supaya dari ibu-ibu Aisyiyah ini menularkan, memberikan informasi ke keluarganya supaya lebih perhatian untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut,” jelasnya.
Selain fokus pada edukasi, Alice juga menekankan pentingnya memahami waktu yang tepat dalam menyikat gigi. Ia menyebutkan bahwa kebanyakan orang sudah rutin menyikat gigi dua kali sehari, namun masih salah dalam menentukan waktunya. “Cukup dua kali sehari, sebelum tidur malam dan setelah sarapan pagi. Tapi jangan salah waktu. Banyak orang sikat gigi sore habis mandi, terus makan malam, lalu tidur. Itu tidak efektif,” tegasnya.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat pentingnya upaya edukasi seperti yang dilakukan Enzim. Dilansir dari situs Kemenkes, Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa kunjungan masyarakat ke dokter gigi masih sangat rendah. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), sebanyak 57% penduduk berusia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi, namun hanya 11,2% atau sekitar 3 juta orang yang mencari pengobatan.