home lifestyle muslim

Bahaya Odol Deterjen Bisa Rusak Air Ludah Alami, Enzim Ajak Masyarakat Pilih Pasta Gigi Aman

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:51 WIB
Bahaya Odol Deterjen Bisa Rusak Air Ludah Alami, Enzim Ajak Masyarakat Pilih Pasta Gigi Aman
LANGIT7.ID–Jasinga; Tidak banyak yang menyadari bahwa busa berlebih saat menggosok gigi bisa jadi tanda bahaya bagi kesehatan mulut. Dokter gigi Nini Nadya mengingatkan masyarakat untuk lebih cermat memilih pasta gigi, karena sebagian besar produk di pasaran masih mengandung deterjen yang dapat merusak fungsi alami air ludah sebagai pelindung utama rongga mulut.

Dalam acara Kajian Kesehatan PHBS dalam Keluarga: Menjaga Kesehatan Dimulai dari Rumah bersama Enzim, yang digelar di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Jasinga, Selasa (28/10/2025), drg. Nini menjelaskan secara rinci bagaimana deterjen di dalam odol dapat menimbulkan efek merugikan.

“Tanpa kita sadari kita menggunakan odol yang mengandung deterjen… Ciri-ciri odol yang mengandung deterjen, biasanya busanya banyak. Kalau busanya banyak berarti dia mempergunakan deterjen. Sebaiknya tidak digunakan, terutama untuk anak-anak,” ujar Nini.

Baca juga: Kesehatan Mulut Jadi Kunci Utama Tubuh Sehat, Enzim Tekankan Edukasi Sejak Dini

Acara ini turut menggandeng Langit7.id sebagai media partner, yang ikut berperan dalam menyebarluaskan pesan penting seputar pola hidup bersih dan sehat, terutama terkait kesehatan gigi dan mulut di lingkungan keluarga.

Ia menambahkan, deterjen dengan nama kimia Sodium Lauril Sulfat (SLS) hanya boleh digunakan dalam kadar sangat rendah, yakni 0,0001%, sedangkan produk di pasaran bisa mengandung hingga 1%, atau sepuluh ribu kali lipat lebih tinggi dari batas aman.

Menurutnya, penggunaan pasta gigi dengan deterjen berlebihan dapat menyebabkan mulut kering, iritasi, hingga menurunnya mutu air ludah. Padahal, air ludah memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan bakteri di dalam mulut. “Air ludah kita disebut sebagai pelindung alamiah karena di dalamnya ada sistem pertahanan yang dinamakan dengan Sistem Laktoperoksidase,” jelasnya.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya