Prof. Amin Abdullah: Dunia Tak Butuh Slogan Damai, Tapi Pendidikan yang Mencetak Kedamaian
Nabil
Rabu, 12 November 2025 - 11:45 WIB
Prof. Amin Abdullah: Dunia Tak Butuh Slogan Damai, Tapi Pendidikan yang Mencetak Kedamaian
LANGIT7.ID–Jakarta; Cendekiawan Muslim dan Profesor Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Indonesia Prof. Dr. H. Muhammad Amin Abdullah, M.A., menegaskan bahwa dunia saat ini tidak hanya menghadapi satu krisis, melainkan multi-krisis yang melanda berbagai bidang — teologi, sosial, ekonomi, geopolitik, hingga budaya. Menurutnya, akar dari semua permasalahan itu terletak pada sistem pendidikan, khususnya pendidikan agama yang belum menyentuh aspek praktik kehidupan sosial.
“Umat manusia hari ini tidak hanya sedang mengalami satu krisis, tetapi berbagai krisis sekaligus, krisis teologis, sosial, ekonomi, geopolitik, dan juga kultural. Jadi, kita sedang menghadapi banyak krisis di depan mata,” ujar Prof. Amin Abdullah diWorld Peace Forumke-9, Grand Sahid Jaya, Jakarta, yang dihadiri tokoh lintas agama dan akademisi dunia, dikutip Rabu (12/11/2025)
Ia menilai, selama ini perdamaian lebih sering dijadikan slogan ketimbang gerakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kata dia, perdamaian sejati tidak akan terwujud tanpa perubahan mendasar di sektor pendidikan.
Baca juga: Pramono Anung: Wasatiyyat Islam dan Budaya Tionghoa Mengajarkan Kedamaian dan Keseimbangan
“Jadi, apa sebenarnya yang kita maksud dengan perdamaian? Salam memang menjadi sapaan semua agama, ‘Peace be upon you’. Itu baik, tapi itu seperti doa. Dalam kenyataannya, masih banyak sekali masalah di dunia ini,” tegasnya.
Guru besar UIN Sunan Kalijaga tersebut menekankan bahwa sistem pendidikan dunia harus direkonstruksi agar mampu menghadirkan nilai-nilai perdamaian dalam praktik sosial, bukan hanya dalam wacana.
“Kita harus merekonstruksi sistem pendidikan kita. Bukan hanya dengan slogan besar, tapi bagaimana rekomendasi dan resolusi yang dibuat benar-benar diterapkan dalam kehidupan sosial dan pendidikan,” ujarnya.
“Umat manusia hari ini tidak hanya sedang mengalami satu krisis, tetapi berbagai krisis sekaligus, krisis teologis, sosial, ekonomi, geopolitik, dan juga kultural. Jadi, kita sedang menghadapi banyak krisis di depan mata,” ujar Prof. Amin Abdullah diWorld Peace Forumke-9, Grand Sahid Jaya, Jakarta, yang dihadiri tokoh lintas agama dan akademisi dunia, dikutip Rabu (12/11/2025)
Ia menilai, selama ini perdamaian lebih sering dijadikan slogan ketimbang gerakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kata dia, perdamaian sejati tidak akan terwujud tanpa perubahan mendasar di sektor pendidikan.
Baca juga: Pramono Anung: Wasatiyyat Islam dan Budaya Tionghoa Mengajarkan Kedamaian dan Keseimbangan
“Jadi, apa sebenarnya yang kita maksud dengan perdamaian? Salam memang menjadi sapaan semua agama, ‘Peace be upon you’. Itu baik, tapi itu seperti doa. Dalam kenyataannya, masih banyak sekali masalah di dunia ini,” tegasnya.
Guru besar UIN Sunan Kalijaga tersebut menekankan bahwa sistem pendidikan dunia harus direkonstruksi agar mampu menghadirkan nilai-nilai perdamaian dalam praktik sosial, bukan hanya dalam wacana.
“Kita harus merekonstruksi sistem pendidikan kita. Bukan hanya dengan slogan besar, tapi bagaimana rekomendasi dan resolusi yang dibuat benar-benar diterapkan dalam kehidupan sosial dan pendidikan,” ujarnya.