Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 13 November 2025
home global news detail berita

Pramono Anung: Wasatiyyat Islam dan Budaya Tionghoa Mengajarkan Kedamaian dan Keseimbangan

nabil Rabu, 12 November 2025 - 10:20 WIB
Pramono Anung: Wasatiyyat Islam dan Budaya Tionghoa Mengajarkan Kedamaian dan Keseimbangan
LANGIT7.ID–Jakarta; Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa nilai Wasatiyyat Islam dan budaya Tionghoa merupakan fondasi penting bagi terciptanya harmoni sosial di Jakarta. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya pada jamuan makan malam World Peace Forum (WPF) ke-9 dan Global Forum of Muslim Women di Balai Kota Jakarta.

Pramono menyatakan bahwa Jakarta merasa terhormat menjadi tuan rumah forum internasional yang mempertemukan berbagai bangsa untuk memperkuat perdamaian, keadilan, dan persatuan dunia. Ia menilai tema tahun ini, “Considering Wasatiyyat Islam and Tionghoa for Global Collaboration,” menggambarkan pentingnya kolaborasi antara Timur dan Barat dalam menciptakan perdamaian global.

“Kearifan Wasatiyyat, atau moderasi dalam Islam, dan nilai-nilai budaya Tionghoa sama-sama mengajarkan kita bagaimana hidup dengan damai, seimbang, dan saling menghormati satu sama lain,” ujar dia di acara Farewell Dinner World Peace Forum Ke-9, di Balaikota DKI Jakarta, dikutip Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Asia Jadi Pusat Perdamaian Dunia, Din Syamsuddin Siapkan World Peace Forum di Timor Leste

Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyoroti peran besar perempuan Muslim dalam menciptakan perdamaian dan kemajuan sosial melalui Global Forum of Muslim Women. Ia menyebut, “Dengan kelembutan dan kebijaksanaan mereka, para perempuan membentuk komunitas yang penuh kasih, adil, dan penuh harapan.”

Lebih lanjut, Pramono menegaskan bahwa Jakarta merupakan “Melting Pot of Indonesia” yang dibangun di atas keberagaman budaya, agama, dan tradisi. Ia menekankan pentingnya melihat perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah.

“Perbedaan kita tidak memecah belah, melainkan membuat kita lebih kuat dan lebih terhubung dengan dunia,” ujarnya.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Wasatiyyat Islam Jadi Kunci Hadapi Dehumanisasi Era Digital

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar: Nilai Wasatiyyat Islam Sudah Menjadi Jantung dari Makna Islam

Pramono menambahkan bahwa selama dua abad, pengaruh Islam dan Tionghoa telah berpadu dalam kehidupan masyarakat Jakarta, mulai dari makanan, seni, bahasa, hingga cara hidup sehari-hari. Ia menyebut perpaduan ini sebagai “kisah hidup tentang harmoni dan kebersamaan.”

Menutup pidatonya, Pramono menyampaikan apresiasi kepada Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) dan Cheng Hoo Multicultural Education Trust dari Malaysia atas kerja sama mereka dalam penyelenggaraan acara tersebut.

“Semoga forum ini terus menjadi cahaya harapan, menuntun kita menuju dunia yang penuh harmoni, saling pengertian, dan kerja sama,” tutupnya.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 13 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:01
Maghrib
17:52
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan