Rev. Yoshihori Shinohara menegaskan nilai Wasatiyyat dalam Islam memiliki kesamaan dengan falsafah harmoni dalam ajaran Buddha Jepang. Ia menyoroti pentingnya kerukunan dan tindakan nyata dalam menjaga perdamaian di tengah meningkatnya sikap eksklusif di masyarakat modern Jepang.
Datuk Dr. H. Mazlan bin Ahmad menegaskan bahwa keberlanjutan sejati bukan sekadar isu ekonomi dan lingkungan, melainkan berlandaskan Barakah keberkahan dari Tuhan. Ia menyerukan perubahan pola pikir Rahmatan lil Alamin, digitalisasi, dan semangat kewirausahaan sebagai tiga kunci menuju kemakmuran global yang berkeadilan dan spiritual.
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Abdullah menegaskan pentingnya rekonstruksi pendidikan agama sebagai kunci perdamaian dunia di tengah krisis multidimensi. Ia menyoroti tiga kompetensi pentingpersonal, komparatif, dan kolaboratifyang harus dimiliki guru dan siswa agar pendidikan tak sekadar slogan, tapi benar-benar mencetak kedamaian.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan dalam World Peace Forum ke-9 bahwa nilai Wasathiyah Islam dan budaya Tionghoa mengajarkan pentingnya hidup damai dan seimbang. Ia menyebut Jakarta sebagai cermin moderasi dan toleransi yang menjadi teladan bagi dunia.
World Peace Forum ke-9 di Jakarta menandai lahirnya Global Forum of Muslim Women (GFMW), organisasi internasional yang menghimpun perempuan Muslim dunia untuk memperkuat pemberdayaan, kepemimpinan, dan kontribusi global dalam membangun peradaban Islam modern.
Ketua Penasehat Muslimat Hidayatullah, Sabriati Aziz, menegaskan konsep wasathiyah sebagai gerakan pemberdayaan perempuan Muslim menuju peradaban damai dan harmonis. Dalam World Peace Forum ke-9 di Jakarta, ia menekankan peran strategis Muslimah dalam menghadirkan solusi dan keseimbangan global.
Ketua CDCC sekaligus Ketua Global Fulcrum of Wasathiyat Islam, Prof. Dr. Din Syamsuddin, mengumumkan rencana penyelenggaraan World Peace Forum Regional Asia di Timor Leste tahun depan. Forum ini akan memperkuat kerja sama lintas negara dan nilai Wasathiyat Islam dalam membangun perdamaian dunia.
World Peace Forum ke-9 menyoroti nilai wasathiyah dalam Islam dan filsafat Tionghoa sebagai kunci perdamaian global. Para tokoh dunia menekankan pendidikan dan spiritualitas sebagai dasar kemanusiaan yang seimbang.
Penyelenggaraan 8th World Peace Forum di The Sunan Hotel, Surakarta, Jumat (18/11/2022) menghasilkan sejumlah pernyataan yang dihimpun dalam Surakarta Message dalam rangka menyikapi berbagai krisis global.
Lebih dari 70 cendekiawan dan pemuka agama dari seluruh dunia hadir dalam Forum Perdamaian Dunia ke-8 atau The 8th World Peace Forum di The Sunan Hotel, Surakarta, Kamis-Jumat, 17-18 November 2022.
Chairman Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) Din Syamsuddin berharap World Fulcrum of Wasatiyat Islam akan menjadi gerakan global yang didukung para figur muslim dari berbagai negara.
World Peace Forum (WPF) ke-8 akan dilaksanakan pada 17-18 November 2022 mendatang, di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, mengangkat tema Human Fraternity and the Middle Path for Peaceful, Just and Prosperous World.