Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 13 November 2025
home global news detail berita

Dari Wasathiyah Islam hingga Tionghoa, Dunia Belajar Arti Kemanusiaan

nabil Senin, 10 November 2025 - 16:50 WIB
Dari Wasathiyah Islam hingga Tionghoa, Dunia Belajar Arti Kemanusiaan
LANGIT7.ID–Jakarta; Nilai Wasathiyah dalam Islam dan filsafat Tionghoa menjadi sorotan utama dalam World Peace Forum (WPF) ke-9. Dua peradaban besar itu sama-sama menempatkan kemanusiaan sebagai inti perdamaian dunia, menggantikan orientasi pada kekuasaan dan teknologi.

Chairman of Chengho Multi Culture and Education Trust, Tan Sri Lee Kim Yew membuka forum dengan kritik terhadap krisis kemanusiaan yang menurutnya berakar pada kegagalan sistem pendidikan.

“Ketika pikiran kita sakit, kita kehilangan kemanusiaan. Dan satu-satunya solusi hanyalah satu kata: pendidikan,” ujarnya di World Peace Forum ke-9, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (10/11/2025)..

Ia menjelaskan bahwa dalam ajaran Konfusianisme, manusia dilahirkan dengan sifat dasar yang murni dan baik. Namun tanpa pendidikan moral, manusia kehilangan arah. “Tionghoa adalah cara hidup, cara berpikir, sebuah filsafat,” tegasnya.

Menurutnya, Tionghoa bukan sekadar nama bangsa, tetapi filosofi keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Pendidikan dan Nilai Jadi Kunci Perdamaian

Chairman Silk Road International Foundation Dr. Yan Lijin, menilai dunia terlalu bergantung pada kekuasaan dan teknologi, tetapi kehilangan jiwa kemanusiaan.

“Kita terlalu mengandalkan Shu, alat, bukan Dao, jiwa. Jadi kita harus kembali ke prinsip spiritual manusia. Itu kunci perdamaian dan peradaban,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam tradisi Tionghoa, Dao adalah roh peradaban, sementara Shu hanyalah alat. Ketidakseimbangan antara keduanya membuat manusia kehilangan arah.

Wasathiyah: Jalan Tengah Kemanusiaan

Rektor Universitas Islam Internasional Malaysia, Prof. Emeritus Datuk Dr. Osman bin Bakar, menyebut konsep wasathiyah dalam Islam sebagai pondasi tanggung jawab moral umat manusia.

“Konsep wasathiyah ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga nilai dan keyakinan,” ujarnya.

Ia mengutip Surah Al-Baqarah, “Wa kadzalika ja‘alnakum ummatan wasatan,” yang berarti Allah menjadikan umat Islam sebagai umat pertengahan.

Menurutnya, keseimbangan itu bukan hanya prinsip etika, tetapi juga dasar spiritual yang sejalan dengan ajaran Timur lainnya seperti Zhong Yong dalam Konfusianisme dan jalan tengah dalam Buddhisme.

“Jika seluruh umat manusia kembali ke tradisi spiritualnya masing-masing, mereka akan menemukan bahwa semua memiliki nilai yang sama,” katanya.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 13 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:01
Maghrib
17:52
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan