LANGIT7.ID, Jakarta -  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengonsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia guna mengidentifikasi kesepahaman dan menjawab tantangan sektor digital dalam mewujudkan pemulihan pascapandemi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba mengatakan 
workshop Digital Economy Working Group (DEWG) ini menginisiasi 
melting pot antara Working Group (WG), Engagement Group (EG), National Knowledge Partner, dan National Strategic Stakeholders. 
“
Workshop ini juga akan menjadi perwujudan peran DEWG sebagai 
leading sector untuk isu prioritas Digital Based Transformation dalam Presidensi G20 Indonesia,” jelas Mira dalam pembukaan 1st Internal Workshop DEWG G20 “Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering and Sustainable Digital Transformation, dikutip Rabu (9/3/2022). 
Baca juga: Uji Coba ASO Tahap I, Kominfo Mulai Bagikan STB GratisMira menuturkan, selama dua tahun terakhir pandemi Covid-19 membuat keberadaan teknologi digital menjadi penopang kehidupan dan terciptanya solusi inovatif. Menurutnya, Indonesia patut bangga karena selama pandemi, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 Miliar di tahun 2021 berdasarkan angka Gross Merchandise Value (GMV). 
“Bahkan, angka itu diprediksi akan meningkat hingga USD 146 Milliar pada tahun 2025,” katanya. 
Menurut Mira, setidaknya terdapat tambahan 5 startup Indonesia berhasil meraih status unicorn di tahun 2021. Selain itu, sektor-sektor seperti 
edutech dan 
healthtech juga mengalami perkembangan pesat di tengah pandemi,” ujarnya. 
Mira mengungkapkan walau Indonesia dinilai patut bangga akan prestasinya, situasi tersebut juga menggarisbawahi berbagai tantangan dalam sektor digital, seperti risiko kesenjangan digital, minimnya kecakapan dalam memahami dan menggunakan teknologi digital, serta keamanan data dan arus data lintas batas negara yang semakin 
deras. 
Dengan begitu Mira mengharapkan pembahasan isu digital dapat mencerminkan aspirasi transformasi digital di Indonesia agar bersifat insklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan, dengan mengangkat tiga isu prioritas untuk menyuguhkan kepemimpinan DEWG. 
Baca juga: DTE G20 2022, Panggung Perjalanan Transformasi Digital Indonesia“Pembahasan isu-isu digital di Presidensi G20 Indonesia yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust,” jelasnya.
Isu-isu prioritas yang diangkat DEWG beririsan erat dengan pembahasan isu-isu digital dalam berbagai 
working group dan 
engagement group. Sehingga, isu digital dapat dikatakan sebagai isu lintas sektor.
Perjalanan Indonesia untuk mencapai transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih panjang. Walau demikian, optimisme terhadap sinergi lintas sektor untuk konsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia. 
“Melalui strategi ini, teknologi digital akan dapat menjadi sumber semangat Indonesia dan dunia untuk pulih bersama, bangkit lebih tangguh,” tandasnya.
(sof)