Menjajal Haramain High Speed Railway, Kereta Cepat dan Canggih Mekah-Madinah

LANGIT7.ID, Jakarta - Arab Saudi terus bersolek untuk Arab Saudi Vision 2030, salah satunya dengan peningkatan sarana transportasi. Saudi menjadi negara pertama di Timur Tengah yang memiliki kereta cepat canggih Haramain High Speed Rail untuk perjalanan Mekkah ke Madinah, dan sebaliknya.

Pegiat literasi dan wartawan kelahiran Mambi Sulawesi Selatan, Tomi Lebang, membagikan pengalaman saat pertama kali mencoba fasilitas canggih tersebut.

Awalnya, Tomi bersama rombongan umrah hanya ingin mengisi 10 hari terakhir Ramadhan tahun ini di Mekkah saja. Namun, salah seorang anggota rombongan menyampaikan, jika tidak mampir ke Madinah sama saja bersikap sombong.

Baca juga: Masjidil Haram Bebas Wabah Penyakit selama Ramadhan

Kiai Anang Masyhadi dari Pesantren Tazakka, Batang, kemudian berbicara singkat usai shalat. Dia mengatakan, “Mekkah ini adalah kotanya Nabi Ibrahim AS, dan Madinah adalah kotanya Rasulullah Muhammad SAW.”

Rombongan Tomi Lebang akhirnya memutuskan berangkat ke Madinah. Dia menggunakan kereta cepat dari Mekkah ke Madinah. Pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 09.00, ia sudah tiba di stasiun kota Mekkah.

“Wow, megah, dingin, dan hening di bulan Ramadhan. Tak ada keriuhan di ruang tunggu, dan tak banyak petugas kereta yang terlihat. Semua serba swalayan, otomatis, dan tepat waktu seperti halnya kereta cepat di kota-kota modern dunia,” tulis Tomi Lembang di akun Facebook-nya, dikutip Senin (25/4/2022).

Tomi Lembang duduk di gerbong bisnis. Suasana gerbong itu sangat mewah, seperti di kabin pesawat. Saat kereta berjalan, tidak ada suara gerak roda besi menggilas rel seperti kerap terdengar di kabin kereta biasa.

“Hanya beberapa menit, saya melihat panel informasi di langit-langit kabin: kereta ini berjalan dengan kecepatan 250 km per jam, masih di bawah kecepatan tertingginya yang disebutkan bisa 350 km per jam,” kata Tomi Lembang.

Perjalanan makin berkesan karena dari jendela terhampar gurun, bukit-bukit batu, dan permukiman kecil. Kereta itu lalu sampai di perhentian akhir Al-Haramain Express setelah 27 menit perjalanan.

Tomi Lembang menyebut kereta tersebut merupakan kereta tercepat di Timur Tengah. Keberadaannya juga sangat dinanti-nanti. Maklum, dalam suasana normal, jalur darat dan udara Makkah-Madinah selama ini begitu padat dengan orang-orang yang bepergian, terutama jamaah umrah dari seluruh dunia yang diperkirakan sampai 3- 5 juta orang per tahun.

Selama ini, perjalanan Makkah-Madinah sepanjang 444 km dilayani dengan bus besar selama kurang lebih enam jam. Dengan kereta, perjalanan lebih efisien dan cepat, hanya 2 jam. Kereta itu juga bisa mengangkut 60 juta penumpang setiap tahun atau 166.000 penumpang setiap hari.

Baca juga: I'tikaf dan Iftar di Haramain Diizinkan, Warga Sambut Gembira

Kereta ini dibangun tahun 2009 dan dinyatakan selesai pada 25 September 2018, oleh konsorsium yang melibatkan banyak perusahaan dunia seperti perusahaan Talgo dari Spanyol, Bouygues dari Perancis, hingga China Railway.

“Stasiun-stasiunnya yang megah di Makkah, Madinah, dan Jeddah dibangun oleh perusahaan dari Arab Saudi sendiri seperti Bin Ladin dan perusahaan Turki, Yapi Merkezi,” kata Tomi Lebang.