LANGIT7.ID - , Jakarta - Pergi menunaikan ibadah haji dan umroh di Kota Suci Mekkah merupakan impian semua umat Islam di dunia. Namun, banyak yang tidak bisa mencapai impian tersebut. Sebab menjalani ibadah haji membutuhkan banyak persiapan mulai dari fisik, mental, waktu, dan finansial.
Untuk biaya, semua orang tahu membutuhkan uang yang tidak sedikit. Maka itu, banyak yang berpikir orang yang memiliki uang pas-pasan tidak akan mungkin bisa pergi ke tanah suci.
Baca juga: Garuda Indonesia Layani Jemaah Umrah di Sulawesi Selatan Namun, pemikiran tersebut dipatahkan oleh kisah seorang pria tua asal Afrika yang memiliki hidup sederhana namun dapat berangkat ke tanah suci, Mekkah. Ini merupakan kisah inspiratif yang dikutip dari The Islamic Information, Sabtu (14/5/2022).
Kisah inspiratif tersebut pertama kali dibagikan melalui sebuah video yang kemudian viral di media sosial oleh seorang jurnalis Kuwait Nayef Al Rashidi.
Dalam video yang diunggahnya, Rashidi terlihat mengobrol dengan seorang lelaki tua yang duduk di sampingnya saat mereka berada di dalam Masjidil Haram. Pria tua tersebut berasal dari Afrika yang telah menjual satu-satunya rumah yang dimilikinya untuk dapat pergi umrah Ramadhan tahun ini.
Dalam postingan Twitter-nya, Al Rashidi melengkapi video tersebut dengan caption berbahasa Arab yang artinya, “Dia menjual rumahnya untuk pergi umrah ke Mekah. Tuhan memberkati dia di dunia ini dan menggantikannya dengan rumah di surga."
Banyak orang di media sosial setuju dengan cuitan yang ditulis Al Rashidi. Mereka tersentuh oleh tindakan mulia ini dan memberkati orang tua itu atas pengorbanannya yang besar. Ia memang telah memberikan contoh kecerobohan dunia untuk akhirat.
Ia mungkin tidak memiliki tempat berlindung untuk dirinya sendiri ketika kembali ke negaranya, tetapi pasti ia telah menciptakan akhirat yang besar untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Pengajuan Visa E-Umrah, Cek Cara DaftarnyaAl Rashidi pun meminta orang-orang untuk bermurah hati kepada pria itu dan membantunya dengan cara apa pun yang mereka bisa.
Melalui kisah ini, dapat disimpulkan bahwa siapapun bisa pergi ke tanah suci untuk menunaikan panggilan dari Allah SWT. Maka itu, untuk bisa mendapatkan panggilan tersebut, sudah menjadi kewajiban umat muslim untuk berusaha mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
(est)