Sukses Berbisnis, Milenial Jebolan Pesantren Jadi CEO Startup

LANGIT7.ID, Jakarta - Seorang milenial jebolan pesantren bisa sukses di bidang bisnis. Dia menjadi CEO Startup yang menghasilan ratusan juta hanya dalam waktu setengah bulan.

Adalah M Fariz Ragil Ramdhani yang kini menjadi founder sekaligus CEO IDmarcom. Perusahaan tersebut bergerak pada bidang digital marketing agency.

Dia merupakan salah satu alumni pesantren yang berhasil meraih kesuksesan dunia. Hal ini membuktikan bahwa seorang santri pun bisa berkarier di berbagai bidang.

"Di IDmarcom kita sudah punya tim yang terdiri dari 60 orang. Dengan klien yang kurang lebih mencapai 11.000 orang," ujar dia kepada Langit7.id, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Pondok Pesantren Nurul Huda, Didik Santri Mandiri Berbisnis

Tidak hanya itu, bahkan muslim kelahiran Bandung ini juga memiliki bisnis lain. Di antaranya seperti menjalankan jasa teknologi finansial, dan produk makanan.

Bapak dua anak ini menuturkan, hal itu dilakukannya mengingat zaman sekarang orang-orang dituntut untuk memiliki sumber penghasilan yang lebih dari satu.

Sekalipun salah satu sektor bisnisnya gagal, maka dia selalu menjadikannya sebagai pelajaran berharga.

"Sekarang itu kita tidak boleh berpangku dari satu ‘keran’ saja. Seperti saya pun punya satu lagi bisnis teknologi finansial yang targetnya host to host. Berdagang produk makanan, dan lainnya," katanya.

Dari Keluarga Pesantren

Dhani tumbuh dari anggota keluarga yang mayoritas jebolan pondok pesantren. Dia masuk pesantren di Sidogiri, Jawa Timur saat berusia 12 tahun, tepatnya pada tahun 2006.

"Saya full mondok dari 2006-2012 dan setelah lulus dari sana langsung kerja," ungkapnya.

Dhani mulai mengasah kemampuannya menjalankan bisnis di sektor jasa sejak di pondok pesantren. Dia mengaku kerap kali membantu siswa yang kesulitan saat mendapat tugas sekolah.

"Kita kebetulan itu kan di desa, jadi bisa dibilang kurang melek digital lah saat itu. Nah, saya tawarkan jasa pembuatan email untuk tugas siswa, saya dapat sekitar 40 siswa yang jadi klien dan dibayar Rp15.000 untuk satu orangnya," ungkapnya.

Di sisi lain, Dhani mengaku, ada banyak sekali bekal yang didapatkannya dari pondok pesantren. Bahkan dia rindu momen Mayoran di pesantren, yaitu disaat makan bersama teman santri lainnya dengan menggunakan alas daun pisang, seperti ngeliwet di Jawa Barat.

Bakat Alami

Di usianya yang belum genap 30 tahun, muslim kelahiran 11 Maret 1994 ini terbilang sudah mendulang kesuksesan. Dia mengaku, semua kemampuan yang dimilikinya itu merupakan bakat alami.

Menurutnya, semua bisa dilakukan asal ada kemauan. Bahkan sebelum mencapai sukses seperti sekarang, Dhani sempat melakoni pekerjaan sebagai pelayan restoran.

"Setahun lulus dari pondok, saya kerja jadi pelayan restoran di tahun 2013, tapi itu tidak lama. Kemudian pindah kerja buka jasa service laptop dan smartphone, hingga menjadi seorang jurnalis," ungkapnya.

Dia menambahkan, setiap pekerjaannya itu dilakoninya dengan sungguh-sungguh. Sehingga dia bisa mengembangkan dirinya untuk mendapatkan yang terbaik.

Terbukti, dari belajar autodidak, kini Dhani bisa sukses membawahi 60 orang karyawannya dan menjadi founder sekaligus CEO IDmarcom.

Belum lagi bila ditambah dengan bisnis sampingannya, tentu Dhani merupakan salah satu alumni pondok pesantren yang bisa menjadi inspirasi.