LANGIT7.ID, Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran dan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang menjadi tolok ukur dari pertumbuhan ekonomi negara.
“Saat ini kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 61 persen dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Diharapkan juga, kontribusi UMKM terhadap ekspor non migas yang saat ini baru mencapai 16 persen dapat ditingkatkan,” kata Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Rabu (26/10/2022).
Peran besar UMKM dapat dilihat dalam menyerap sejumlah tenaga kerja, banyaknya jumlah unit usaha, capaian kinerja ekspor yang kian impresif, hingga kontribusi yang siginifikan terhadap PDB.
Karena itu, pengembangan UMKM perlu diperhatikan guna membangkitkan pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi serta di tengah krisis global. Pemerintah juga terus berupaya mendukung peningkatan daya saing UMKM dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional, salah satunya dengan mengkaji dan memerbaiki kebijakan terkait pembiayaan UMKM.
Baca Juga: Baznas Dorong Ekosistem Usaha Lebih Maksimal Lewat ZChicken“Melihat tantangan ke depan, Pemerintah tengah mengintegrasikan seluruh fasilitas pembiayaan UMIKM agar dapat terus mendukung pemberdayaan UMKM sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujar Airlangga.
"Saya berharap buku ini dapat menambah pengetahuan bagi akademisi maupun pembuat kebijakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sejumlah kebijakan pemerintah untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih baik,” imbuhnya.
Terkait dengan kebijakan pembiayaan bagi UMKM, Pemerintah berupaya meningkatkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan porsi kredit yang ditargetkan mencapai 30 persen pada 2024. Pemerintah pun telah mengintergrasi Program Kartu Prakerja dengan KUR.
Selain itu, skema kerja sama antara usaha kecil dengan usaha besar juga diperlukan, hal ini bertujuan agar UMKM dapat berkembang dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi. Di lain sisi, perusahaan besar juga dapat meningkatkan profit.
(zhd)