LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf),
Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi di Kota Solo melalui destinasi unggulan MICE
(meeting, incentive, conference, and exhibition).
Kota Solo dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan MICE Tanah Air yang mempunyai potensi yang tinggi. Hal ini terbukti dengan keberhasilan menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai event mulai dari tingkat nasional hingga internasional.
"Kita melakukan dialog untuk meningkatkan
MICE dan juga pengembangan batik di Kampung Laweyan agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya target capaian penciptaan lapangan kerja 1,1 juta di tahun ini dan 4,4 juta di tahun 2024," kata Sandiaga dalam keterangannya Ahad (11/12/2022).
Baca juga: Tumbuhkan Simpati dan Empati Anak Lewat Objek Wisata BencanaSandiaga mengatakan ke depan pihaknya akan merancang berbagai penyelenggaraan kegiatan internasional, serta melakukan revitalisasi terutama dalam penyelenggaran
MICE.
"Penyelenggaraan kegiatan yang lebih ditingkatkan untuk menjadikan Solo sebagai destinasi event internasional," ujarnya.
Dengan demikian, Sandiaga mengajak KADIN Kota Solo untuk berkolaborasi bersama pemerintah mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, hal itu bisa berupa konferensi internasional tentang batik, karena peminatnya pasti luar biasa.
"KADIN juga ada keinginan untuk mengusulkan pembukaan penerbangan internasional langsung paling tidak dari beberapa kota besar di Asia Tenggara, baik ke Semarang ataupun Surakarta," kata dia.
Menurutnya, industri batik memiliki potensi dan kontribusi besar terhadap perekonomian negara ini. Sebab, kat Sandiaga industri batik mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja pada 47 ribu unit usaha batik di 101 sentra di seluruh Indonesia.
"Produk batik Indonesia juga sangat diminati oleh pasar mancanegara, dimana nilai ekspor batik pada tahun 2021 mencapai 46,24 juta dolar AS. Untuk mengembangan industri batik nasional, Kemenparekraf bersama stakeholder terkait sedang menyiapkan standar kompetensi kreasi batik," ujarnya.
Baca juga: Berlibur di Taman Wisata Alam Jaya Lestari, Ada Saung di Pinggir Sungai Tujuan dari disusunnya standar kompetensi ini untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM pengusaha batik, serta meningkatkan sinergi antara stakeholder dalam pengembangan batik.
"Oleh karena itu, kami kembali mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi, terutama KADIN agar dapat mendukung pengembangan batik. Termasuk ikut mendukung dalam memberikan pelatihan, pendampingan, juga akses pembiayaan," ungkapnya.
(sof)